jatimnow.com - PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI) tengah menyiapkan strategi menghadapi ancaman perlambatan ekonomi pada tahun mendatang karena dampak krisis ekonomi global.
Salah satu upaya adalah mengoptimalkan jaringan dan koor bisnis yang mereka miliki saat ini. Salah satunya Garden Palace Hotel Surabaya.
Sebagai salah satu koor bisnis sektor properti, MAMI telah mengoperasikan kembali seluruh kapasitas Garden Palace Hotel Surabaya yang mencapai 250 kamar sejak awal 2022 dengan okupansi 40 persen.
Baca juga: Kabupaten Sumenep Siap Antisipasi Isu Krisis 2023 dengan Skema Ini
"Pada 2023 nanti akan dioperasikan sebanyak 360 kamar," ungkap Direktur MAMI Peterjanto Suharjono usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Garden Palace Hotel Surabaya, Rabu (28/12/2022).
Peter sapaan akrabnya berharap pembukaan kamar tambahan ini mampu mengkatrol angka okupansi hingga 60 persen pada 2023 mendatang dengan rata-rata tingkat hunian 35 persen.
Pada tahun ini pula, Garden Palace Hotel bekerjasama dengan IDeA (Indonesia International Development Academy) untuk membuka pelatihan di bidang perhotelan berupa Teaching Factory di Garden Palace dan IBT Center.
Menurutnya, jika perseroan tengah mencari investor untuk mengembalikan operasional pada kondisi ideal. Namun hingga kuartal ke empat ini, perseroan belum mendapatkan pendanaan yang memadai baik dari mitra strategis maupun perbankan.
"Kita optimistis di tahun ke depan akan mendapatkan mitra strategis maupun pihak perbankan," ungkapnya.
Peter menyebut, sepanjang tahun 2022 memang merupakan tahun pemulihan bagi perseroan dari dampak pandemi selama dua tahun.
Kinerja perseroan hingga 30 September 2022 mencatat nilai pendapatan Rp30.241.613 atau naik dari tahun sebelumnya yang sejumlah Rp29.482.192. Adapun laba kotor tercatat Rp10.712.281 naik dari tahun sebelumnya Rp7.094.941.
Sedangkan laba usaha tercatat minus (-)Rp7.634.406 atau susut dari tahun sebelumnya yang sebesar minus (-)Rp11.030.576.
Baca juga: Khofifah Siapkan Strategi 'IKI' Hadapi Ancaman Krisis Global
Rugi bersih minus (-)Rp33.551.283 atau turun dari angka rugi bersih minus (-)Rp35.129.622 pada 2021 lalu. Sehingga total jumlah aset senilai Rp1.768.009.542.
Angka tersebut berasal dari kontribusi sektor koor bisnis seperti Garden Palace Hotel, Forest Garden Batulayang, Indo Udang Mas Lestari serta bisnis lainnya (makanan minuman, catering).
Oleh karena itu, MAMI telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengoptimalkan kinerja pada tahun mendatang. Antara lain menambah angka investasi dan mengoptimalkan jaringan.
Pihaknya optimistis pada 2023 mendatang kondisi perseroan akan semakin membaik. Bahkan, ancaman perlambatan ekonomi tak membuat perseroan pesimis.
"Kita masih bisa bertahan dan eksis ini sudah sangat luar biasa," ujarnya.
Selain itu, MAMI juga tetap akan mempertahankan operasional hotel, restoran dan tempat kebugaran dengan menerapkan strategi pemasaran sesuai kebutuhan pasar.
Demikian pula, melakukan inovasi produk dan layanan lebih variatif terutama pada menu-menu makanan. Termasuk di antaranya makanan frozen.
Tak hanya itu saja. MAMI juga melakukan terobosan strategis dengan memanfaatkan digital marketing serta memberikan paket-paket yang kompetitif bagi member tempat kebugaran seperti Clark Hatch, Club Cats Pajamas dan tamu hotel.
Sementara pada budidaya udang vaname, perseroan terus melakukan intensifikasi dari tambak yang ada.
"Kita juga akan terus menambah petak untuk dikembangkan menjadi kurang lebih 20 petak tambak pada 2023," tandas Peter.