jatimnow.com - Ribuan ekor ikan di Telaga Ngebel Ponorogo yang mati mendadak, dipastikan akibat belerang.
Hal itu dipastikan setelah Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo mengambil sampel air telaga dan melakukan uji laboratorium.
"Murni karena aktivitas alam yang pokok masalahnya karena di belerang, bukan karena fenomena lain," tegas Kepala Dipertahankan Ponorogo, Masun, Selasa (3/1/2023).
Baca juga: Kunjungan Wisatawan di Telaga Ngebel Ponorogo Naik 25 Persen
Menurut Masun, apabila belerang bertemu dengan air, maka akan ada reaksi menghasilkan hidrogen sulfida yang sifatnya asam. Sehingga dari hasil uji laboratorium, tidak cocok dengan ekosistem normal ikan.
"Ikan-ikan mati murni karena keasaman tersebut," tambahnya.
Lantas bolehkah ikan yang tercemar belerang dikonsumsi?
Baca juga: Disbudparpora Ponorogo Lampaui Target PAD 2023
Masun mengatakan, mengonsumsi ikan yang tercemar belerang boleh-boleh saja, asalkan harus hati-hati dan tahu cara pengolahannya. Ikan yang akan diolah harus dipastikan dalam keadaan hidup, bukan ikan yang telah mati.
Ikan yang masih hidup menandakan bahwa hidrogen sulfida yang disebabkan oleh belerang belum menyebar ke seluruh tubuh, dan kemungkinan besar masih tertinggal di insang dan organ dalamnya saja, belum ke daging.
"Saran saya kalau masih dikonsumsi buang bagian insang dan jeroan. Silakan dagingnya dibersihkan sebersih mungkin. Tidak berbahaya sepanjang kemungkinan ikan yang terpapar hidrogen sulfida dihilangkan insang, kepala dan jeroannya," papar Masun.
Baca juga: Polisi Tetapkan Tersangka Perampokan Hotel Telaga Ngebel, Ini Fakta-faktanya
Reporter: Ahmad Fauzani