jatimnow.com - Banyuwangi disebut-sebut menjadi salah satu tempat "Kopdar" dari sejumlah akun di Twitter yang menjual prostitusi. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, pun terkaget-kaget mendapat kabar tersebut.
"Temuan bagus ini," cetus Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda, dikonfirmasi jatimnow.com, Rabu (8/8/2018).
Dia mengaku belum bisa menyikapi perihal prostitusi online antar kota, dan menyasar Banyuwangi menjadi wilayah operasinya. Hal ini bisa mencoreng dunia pariwisata Banyuwangi itu sendiri. Namun, jauh hari fenomena seperti itu sudah akan diantisipasi.
Baca juga: 11 Warung Remang di Probolinggo Dibongkar Paksa, Ada Praktik Prostitusi?
"Dan kita memang sedang menyiapkan Perbup halal tourism untuk mengantisipasi hal-hal seperti itu," ungkap pria yang biasa disapa Bram ini.
Perbup pariwisata halal tersebut belum bisa dipastikan kapan akan efektif diberlakukan. Tapi, rancangan atau konsep Perbup sudah selesai disusun.
Bram menegaskan, Perbup itu bakal menggerus image negatif yang dianggap melekat dalam dunia pariwisata.
"Ya itu (prostitusi) bagian besar yang ingin kita hilangkan imagenya. Makanya halal tourism digaungkan," bebernya.
Perbup Pariwisata Halal itu sendiri juga akan mengatur kewajiban semua stakeholder pariwisata di Banyuwangi, termasuk hotel.
"Disana (hotel, penginapan, home stay) harus ada standart muslim, mushola, tanda salat, sajadah dan lainnya," pungkasnya.
Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Kumpulkan Personel, Berantas Segala Maksiat di Surabaya
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, akun-akun media sosial yang menawarkan jasa prostitusi, itu melanggar UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Ini adalah kejahatan (yang melanggar) Undang-undang ITE juga pornografi," tegasnya kepada jatimnow.com, Rabu (8/8/2018).
Menurutnya, konten prostitusi dan pornografi bisa merusak moral bangsa. Sebab itu, pihaknya tidak akan tinggal diam menyikapi maraknya prostitusi online yang menyasar sejumlah kota di Jawa Timur.
"Selain kita tindak, kami juga butuh laporan dari masyarakat. Tolong laporkan akun itu," imbaunya.
Baca juga: Tawarkan Prostitusi Online, Pria Muda Ini Diamankan Polresta Sidoarjo
Sebelumnya, sejumlah akun Twitter menawarkan jasa prostitusi online. Akun-akun ini menawarkan jasanya secara terang-terangan dengan menyertakan jadwal, nomor hp/WhatsApp, serta foto "barang" dagangannya.
"Open BO. Wajib DP+Wajib CAPS," demikian yang tertulis di salah satu akun prostitusi tersebut.
Reporter: Irul Hamdani
Editor: Erwin Yohanes