jatimnow.com - Satu warga di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan meningga diduga akibat wabah demam berdarah dengue (DBD).
“Beberapa waktu lalu memang ada warga yang meninggal karena demam berdarah,” ujar salah satu warga, Sukatno, Rabu (1/3/2023).
Dia mengaku, Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo juga sudah melakukan fogging di Desa Sirnoboyo, buntut dari meninggalnya warga setempat yang diduga demam berdarah.
Baca juga: Maling di Pacitan Nekad Beraksi Siang Hari, Bawa Kabur Uang Rp2,75 Juta
Kepala Bidang Pengendalian Dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Pacitan, Drg. Nur Farida tidak menampik adanya warga yang meninggal akibat DBD. Hanya saja, bukan sepenuhnya karena penyakit yang disebabkan nyamuk aides aegypti.
Dia menyebut, warga yang meninggal itu memang terjangkit DBD. Selain itu, juga memiliki penyakit komorbid atau penyakit bawaan.
“Bukan semata-mata karena DBD,” kata drg Nur Farida kepada sejumlah media.
Karena itu, lanjutnya, dilakukan fogging di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan. Dia menyebutkan bahwa fogging itu bukan satu-satunya untuk mengendalikan DBD. Yang diutamakan sebenarnya adalah pemberantasan sarang nyamuk atau PSN.
Baca juga: Terdakwa Pembunuhan Kopi Sianida di Pacitan Divonis 18 Tahun Penjara
“Sebenarnya ada kiteria khusus untuk bisa melakukan fogging. Karena semua daerah bisa dilakukan fogging,” urainya.
Menurutnya, fogging bisa dilakukan jika ada satu wilayah ada tambahan pasien panas, juga rumah sekitar ada jentik nyamuk. Fogging itu ada risiko besar.
"Untuk bulan Januari ini, ada delapan kasus DBD. Dari jumlah itu, menyebar di tiga lokasi yang meliputi, Kecamatan Pacitan Kota, Ngadirojo dan Lunimg," imbuhnya.
Baca juga: Upacara Kemerdekaan di Pacitan, SBY: Tak Kalah dengan Istana Negara Jakarta
Berdasarkan Dinas Kesehatan Pacitan, kasus DBD sepanjang tahun pada 2022 sebanyak 84 kejadian. Dia menyebutkan jika melihat data, ada penurunan cukup signifikan untuk kasus DBD.
“Gejala DBD itu panas naik-turun. Jika memang ada panas selama tiga hari, saya sarankan segera ke puskesmas. Untuk antisipasi saja, memastikan apakah DBD atau bukan,” pungkasnya.
Ahmad Fauzani/jatimnow.com