jatimnow.com - Banjir langganan kembali merendam ruas Jalan Raya Morowudi, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Selasa (21/2/2023). Genangan air menjadi tempat bermain dadakan bagi anak-anak.
Puluhan anak-anak tampak berenang ke sana kemari. Mereka tertawa lepas saat gulungan ombak berasal dari kendaraan yang melintas menerjang.
Memang, gulungan ombak dari kendaraan yang melintas itulah yang mereka tunggu-tunggu, sembari berenang dengan gaya masing-masing.
Baca juga: 1 Dusun di Gresik Terisolir Banjir, Imbas Luapan Kali Lamong
Sensasi berenang di genangan air banjir itu dapat mereka rasakan setiap tahun, terutama ketika musim penghujan tiba. Mereka tidak peduli dengan problem klasik yang dihadapi Kota Pudak itu.
Rere (12), salah satu anak yang sedang menikmati banjir mengaku sangat senang, karena dapat berenang dan sekolahnya libur karena terendam banjir.
"Senang karena bisa renang gratis dan sekolah diliburkan sejak dari Senin kemaren. Belum tahu lagi sampai kapan libur," ungkap Rere kepada jatimnow.com di lokasi.
Kegembiraan anak-anak itu kontras dengan rasa khawatir orangtua mereka. Selain takut anak-anaknya sakit atau tenggelam, mereka juga was-was rumahnya ikut terendam.
Seperti halnya Mufarokah (43), warga Desa Boteng, Kecamatan Menganti. Dia mengungkapkan rasa khawatirnya saat mendampingi anak balitanya berenang di ruas jalan itu.
"Khawatirnya kalau tenggelam. Usia anak saya masih berusia 4 tahun. Apalagi kalau sampai ia terkena penyakit entah sakit masuk angin, atau yang lainnya," ujar Mufarokah.
Di lokasi banjir juga banyak dijumpai pengendara motor yang kesal lantaran kendaraannya mogok. Namun, di sana telah disediakan gerai servis gratis dari SMK YPI Darussalam 1 Cerme, bagi kendaraan yang mogok.
Guru SMK YPI Darussalam 1 Cerme, Ahmad Afif Anggriawan mengaku merasa terpanggil dengan fenomena banjir tahunan dan motor mogok yang tidak berkesudahan saat musim hujan tiba.
Baca juga: 5 Desa di Benjeng Gresik Tergenang Banjir Luapan Kali Lamong
"Setiap banjir kami selalu membuka pelayanan servis gratis, sebagai wujud kepedulian sekolah kepada para pengguna jalan," ungkap Afif.
Menurut Afif, gerai servis mandiri itu dibuka sejak Senin. Dan sudah hampir 200 kendaraan yang berhasil diperbaiki.
"Kita lakukan bersama dengan guru dan murid di sekolah kami. Satu hari kemaren saja sudah ada 100 lebih motor diservis. Dan pada hari ini jumlahnya masih bertambah," rincinya.
Kepedulian Afif beserta murid dan guru lainnya itu direspon positif oleh salah satu korban motor mogok asal Bojonegoro, Ayu Rahayu.
Wanita 28 tahun itu mengungkapkan terima kasihnya karena sudah tertolong berkat adanya servis gratis.
Baca juga: Bantuan dari Kapolres Gresik untuk Warga Terdampak Banjir
"Saya dari Bojonegoro mau ke Surabaya, kaget sepeda saya mogok. Mogoknya saat melewati jalannan yang tergenang banjir. Beruntung sudah dapat dikendarai berkat servis gratis ini," terang Ayu.
Sementara Kepala BPBD Gresik, Darmawan mengatakan, banjir yang terjadi sejak Sabtu sampai hari ini masih menggenagi di dua wilayah kecamatan.
"Ada di Kecamatan Cerme dan Menganti," jelas Darmawan saat dikonfirmasi.
Menurut Darmawan, pada dua kecamatan itu terdapat rumah warga di desa-desa yang masih tergenang air dan banyak lahan pertanian yang terendam.
"Ada lima desa di Cerme, yaitu Desa Morowudi, Dungus, Iker-iker Geger, Dadapkuning dan Pandu. Sementara di Menganti tiga desa, yakni Boboh, Boteng dan Gadingwatu," pungkasnya.