jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara resmi membuka kejuaraan olahraga atletik nasional yang bertajuk, National Paralympic Committee (NPC) 2018.
Event olahraga ini, diikuti sebanyak 45 Sekolah Luar Biasa (SLB) dan inklusi, dari mulai SD, SMP hingga SMA se-Surabaya. Pada kejuaraan kali ini, panitia menerapkan empat jenis kategori lomba, yakni, tunarungu wicara, tuna grahita, tuna netra dan drone syndrome.
Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan apresiasi kepada panitia dan seluruh penggurus NPC Surabaya, yang tanpa lelah terus mengajarkan anak-anak berkebutuhan khusus ini untuk bisa berprestasi.
Baca juga: Intip Pertemuan Surabaya dengan Inggris: Ada Program Pelatihan ke Liverpoll Rek
“Karena itu, mari kita dorong anak-anak kita, untuk siapapun, bagaimana pun dia, bisa berprestasi. Kalau kita sungguh-sungguh, maka Tuhan akan menggabulkan semua yang kita inginkan,” kata Wali Kota Risma saat membuka kejuaraan NPC di lapangan Thor, Jl. Patmosusastro No.32-B, Surabaya, Minggu, (12/08/18).
Kendati demikian, ia berharap agar para pendidik bisa terus membimbing anak-anak berkebutuhan khusus untuk dapat meraih cita-cita yang mereka inginkan. Pastinya, lanjut ia, diantara anak-anak ini, suatu saat menjadi sebuah kebanggaan bagi bangsa dan negara, khususnya Kota Surabaya.
“Yakinlah bahwa suatu saat, pasti diantara anak-anak kita yang akan menjadi kebanggaan kita. Bukan hanya di Surabaya, tapi juga di Indonesia bahkan di dunia. Asal kita yakin dan semangat untuk mendidik anak-anak kita,” tuturnya.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya M. Afghani Wardhana menjelaskan kejuaraan NPC merupakan ajang olahraga atletik tahunan yang dikhususkan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Tahun ini, diikuti sebanyak 400 peserta dari sekolah Inklusi dan SLB se-Surabaya. Tujuan diadakannya kegiatan ini, untuk memotivasi anak-anak berkebutuhan khusus agar bisa berprestasi dan tidak merasa minder.
Baca juga: Pembangunan RS Surabaya Timur Capai 98 Persen
“Meskipun di dalam dirinya itu ada kekurangan, tapi hendaknya dibalik itu semua kita yakin anak-anak itu punya bakat dan talenta. Apabila itu diasah terus, kita yakin bisa menjadi sebuah prestasi,” katanya.
Pada kejuaraan atletik tahun ini, panitia menetapkan empat cabang kategori lomba. Yakni, lari, lompat jauh, dan tolak peluru. Sementara untuk jarak olahraga lari, Afghani mengungkapkan, panitia menerapkan tiga nomer, yakni 100 meter, 200 meter dan 400 meter.
“Paling tidak menjadi penyemangat dan motivasi bagi anak-anak, meskipun dalam kondisi berkebutuhan khusus, tapi mereka bisa mengembangkan bakat talenta di bidang olahraga atletik,” imbuhnya.
Melalui event ini, Afghani menambahkan, dengan saling bertemunya anak-anak berkebutuhan khusus dengan sekolah lain, diharapkan dapat semakin membangkitkan motivasi dan semangat bagi anak-anak ini.
Baca juga: Pembangunan Surabaya Waterfront Land, Eri Cahyadi Janji Pertahankan Lingkungan
Ia juga berpesan kepada para orang tua agar terus menyemangati anak-anak ini. “Supaya mereka bisa termotivasi untuk bangkit, dan berprestasi melalui kegiatan olahraga. Khususnya di bidang atletik,” terangnya.
Kedepan, ia berharap, melalui event ini bisa muncul baru bibit-bibit atlit di bidang olahraga atletik. Terlebih lagi, anak-anak ini bisa membanggakan Kota Surabaya, bahkan Indonesia. “Intinya untuk menyemangati dan memotivasi anak-anak agar tidak merasa minder,” tutupnya.
Sumber: Humas Pemkot Surabaya
Editor: Erwin Yohanes