jatimnow.com - Totok Sujatmiko warga Kelurahan Sumbang, Kecamatan/Kota Bojonegoro sukses menggeluti budi daya bonsai mini. Buah karya bonsai mini miliknya langganan juara berbagai kontes.
Bahkan karyanya sudah tembus hingga pasar luar negeri. Pundi-pundi cuan pun mengalir deras ke kantongnya.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai aparatur sipil negara itu (ASN) itu menyulap pekarangan rumahnya yang berlokasi di Gang Sawahan Kelurahan Sumbang, menjadi kebun budi daya berbagai jenis tanaman bonsai.
Baca juga: Ampyang Pak Ahmad hingga Pameran Bonsai di MPP Sidoarjo
Usai menyelesaikan pekerjaannya, ia selalu sibuk merawat berbagai jenis tanaman miliknya, untuk disulap menjadi beragam bentuk bonsai yang bernilai ekonomi tinggi.
Berbagi tanaman itu ditanam di atas pot yang padukan dengan bebatuan alam. Kemudian dibentuk sedemikian rupa dengan menggunakan kawat. Sehingga menghasilkan lekukan dahan yang indah, dan terlihat estetik.
Terdapat beragam jenis bonsai yang tengah ia budidayakan. Di antaranya tanaman jenis sakura, hokian tea, sancang, beringin afrika, dolar mangkok, seribu bintang dan masih banyak jenis tanaman lainnya.
Totok Sujatmiko atau yang akrab disapa Mukidi mengaku sudah 18 tahun menekuni dan menggeluti tanaman hias bonsai mini. Menurutnya saat ini trend pasar cenderung lebih melirik bonsai mini dari pada jenis bonsai pada umumnya.
“Karena pasarnya yang laku saat ini adalah bonsai mini, di samping harganya murah. Konsumen beranggapan bonsai mini adalah alternatif untuk bisa mempunyai tanaman hias dengan bentuknya yang indah dan rapi, tapi murah," kata Mukidi, Sabtu (25/2/2023).
Baca juga: Yuk, Menikmati Keindahan Bonsai di MPP Sidoarjo
"Jadi, untuk saat ini semua kalangan mulai menyukai dan ingin memiliki bonsai mini, tidak harus sultan atau pecinta bonsai saja, melainkan semua orang bisa membelinya,” sambungnya.
Melihat peluang itu, Mukidi lantas menekuni budi daya bonsai mini. Berkat usaha dan kerja kerasnya, beragam bentuk bonsai mini yang indah sudah banyak diminati hingga keluar kota Migas. Sebut saja pembeli asal Bekasi, DKI Jakarta bahkan hingga negara tetangga seperti Malaysia.
“Awalnya senang dengan tanaman hias. Kurang lebih dua tahunan ini mulai menekuni budi daya bonsai mini, karena penjualannya relatif mudah dan banyak peminatnya,” Mukidi menjelaskan.
Tak hanya bonsai mini, pria kelahiran 1978 ini juga membuat bonsai pesanan maupun bonsai untuk kontes. Di kebunnya juga dipajang sejumlah bonsai yang telah memenangkan berbagai perlombaan atau kontes bonsai.
Baca juga: Semarak Pesta Bonsai Gresik 2023, Ini Harapan Wabup
Soal harga lanjut Mukidi, bonsai mini hasil budi daya dan kreasinya dijual dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp100 ribu.
“Untuk harga bonsai mini, tinggal melihat tingkat kerumitan dalam proses pembuatannya. Jika prosesnya sangat rumit dan bentuknya bagus, juga akan memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Jadi tidak hanya dilihat dari bentuknya yang indah, melainkan prosesnya,” ujarnya.
Terpisah, Samsul Mualim (29) pecinta Bonsai asal Kecamatan Temayang mengaku, berminat terhadap bonsai mini. Selain harganya yang relatif murah, ia mengaku bahwa bonsai ini akan menambah nilai estetika jika dipakai untuk mendesain ruangan maupun dipajang di rumah.
“Menurut saya bonsai mini ini memiliki nilai estetika lebih jika dipajang dirumah, selain itu tanaman ini juga tidak memerlukan perawatan yang begitu ekstra, karena penyiramannya tidak harus sering,” pungkasnya.