jatimnow.com - Ada cara baru bagi warga Surabaya dalam menikmati keindahan kotanya. Yakni dengan menjadi penumpang transportasi umum, armada Feeder Wira-Wiri Suroboyo.
Dari balik jendela Feeder Wira-Wiri Suroboyo ini semuanya tampak begitu jelas. Kalian bisa melihat detail aktivitas warga di sepanjang rute, dan pemandangan yang tersaji di sepanjang perjalanan.
Aktivitas ini mendadak menjadi spot hiburan yang banyak digemari. Dibuktikan, tidak pernah sepinya penumpang Feeder Wira-Wiri Suroboyo sejak pertama kali diresmikan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, pada 9 Maret 2023 lalu.
Baca juga: Dishub Surabaya Diminta Investigasi Insiden Feeder Tercebur Sungai di Gunung Anyar
Seorang penumpang Feeder, Abidah Kholisah (50) mengatakan, merasa nyaman saat menaiki Feeder Wira-Wiri Suroboyo lantaran lebih sejuk. Sebab moda transportasi ini ruangannya dilengkapi alat berpendingin.
"Nyaman, ada AC-nya. Apalagi mobil ini masih baru. Jadinya, ya nyaman," kata Kholisah kepada jatimnow.com di dalam kendaraan Feeder FD1A rute Terminal Benowo-Tunjungan, Jumat (11/3/2023).
Sedangkan dalam satu kendaraan Feeder rute FD1A, bisa menampung 16 orang yang dilengkapi dengan AC, dan safety hammer atau palu alat bantu memecahkan kaca mobil, serta Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Adapun posisi duduk para penumpang diatur dengan formasi menyamping saling berhadap-hadapan. Sebetulnya mirip dengan naik angkot. Bedanya, ada feeder ini terpampang larangan makan, minum dan merokok.
Baca juga: Menjelajah Kota Dengan Feeder Wirawiri Suroboyo
Penumpang lainnya, Murtosiah (51) turut mengungkapkan perasaan senangnya, kehadiran transportasi umum berupa feeder.
"Sangat mendukung sekali kalau ditambah tujuan ke tempat rekreasinya. Misalnya ke Kenjeran atau Kebun Binatang, akan lebih nyaman," jelasnya.
Ia menyarankan agar Pemkot Surabaya bisa menyusun konsep jalan-jalan di Surabaya, bagi yang tidak memiliki mobil. Pihaknya bersyukur pemerintah telah menyediakan transportasi bernama Feeder Wira-Wiri Soroboyo.
Baca juga: Hore! Naik Feeder Wira Wiri Suroboyo Masih Gratis Lho Rek
"Kalau motor kan panas di Surabaya. Memang lebih baik naik mobil ini," ungkap Murtosiah seorang guru PAUD asal Benowo, Surabaya.
Baik Kholisah maupun Murtosiah mengaku akan tetap setia dengan Feeder, kendati sudah diterbitkan tarif bayar. keduanya melihat pertimbangan tarif yang relatif murah, yakni Rp5000 jauh-dekat untuk segala tujuan.
Sekadar informasi, dalam satu unit Feeder yang beroperasi nantinya akan dipandu dua petugas, yang terbagi sebagai sopir dan seorang helper.