jatimnow.com - Keanehan dirasakan Musringah (90), warga Dusun Gunungsari, Desa/Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi ketika mendapati sarang semut dan Pohon Dewandaru muncul bersamaan di rumahnya.
Lambat laun, sarang semut dan Pohon Dewandaru semakin hari tumbuh secara cepat, dan tidak dapat dipisahkan layaknya pasangan yang dimadu kasih.
Mbah Mus-sapaan akrab nenek Musringah bercerita awal mula kemunculan sarang semut dan Pohon Dewandaru, yang kini jadi penghuni lain dan teman tidurnya.
Baca juga: Kesetiaan Sarang Semut dan Pohon Dewandaru
"Itu sudah ada di sana sejak Tahun 1990. Semakin hari semakin membesar. Keduanya tumbuh beriringan," ujar Mbah Mus, Sabtu (11/3/2023).
Singkat cerita, Mbah Mus menyebut bahwa sebelum kemunculan rumah semut itu, mendiang suaminya, Mbah Kasiman sempat didatangi seorang perempuan Jawa dalam mimpinya.
"Mendiang suami dulu dapat mimpi didatangi perempuan berpakaian Jawa zaman dulu yang katanya mau bersemayam di rumahnya," tuturnya.
Karena dianggap sebagai bunga tidur, mimpi tersebut tidak diindahkan oleh sang suami.
"Sama Mbah Kasiman dibiarkan dan kemudian muncul pundung (sarang semut) itu yang semakin membesar," terang Mbah Mus.
Beberapa hal tak masuk akal juga kerap terjadi di rumah semut raksasa itu. Di dekatnya kerap muncul pusaka-pusaka yang entah datang dari mana.
"Dulu, waktu masih sering ditabur bunga di sekitar pundung, ada pusaka berwujud keris yang muncul," imbuhnya.
Baca juga: Manfaat Pohon Dewandaru bagi Kesehatan dan Kekayaan
Namun, baik Mbah Mus maupun Mbah Katiman tidak pernah mengambilnya dan memilih menyerahkannya pada orang yang ingin merawatnya.
"Tidak pernah diambil, untuk orang lain saja," ujar dia.
Hal di luar nalar selanjutnya adalah pernah terjadi pada Pohon Dewandaru yang tumbuh sekitar satu meter dari rumah semut itu.
"Saat ukurannya masih kecil, sekitar 50 sentimeter, pohon itu pernah dipindah sama Mbah Katiman ke belakang rumah," sambung Mbah Mus.
Katanya, Mbah Katiman memindahkan Pohon Dewandaru itu dengan harapan kelak bisa dibuat peneduh di halaman belakang rumahnya.
Namun, sehari setelah dipindahkan, Pohon Dewandaru itu malah kembali ke posisi sebelumnya, yaitu dekat rumah semut.
"Kata orang dulu, pohon itu teman dari pundung itu, jadi tidak mau dipindahkan posisinya," imbuhnya.
Kini, Pohon Dewandaru tumbuh rindang dengan buahnya yang berwarna merah.
Sementara rumah semut diperkirakan berdiameter satu meter, dengan tinggi kurang lebih 90 sentimeter.