jatimnow.com - Puluhan ekor monyet dari Taman Wisata Mendit meresahkan warga Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Tampak monyet-monyet tersebut berada di atap rumah, halaman rumah hingga gazebo. Monyet-monyet itu juga merusak beberapa fasilitas umum dan perabotan rumah warga.
Seringnya monyet masuk ke perkampungan, membuat masyarakat resah dan khawatir. Seperti yang disampaikan warga setempat, Widianto. Menurutnya, warga sangat resah. Bahkan tak sedikit yang mengalami kerugian akibat teror monyet itu.
Baca juga: Diduga Kehabisan Makanan, Kawanan Monyet Ekor Panjang Turun ke Pemukiman Warga Ponorogo
"Kami juga sudah melayangkan surat yang ditandatangani oleh 77 KK dan kami kirimkan ke pengelola Wisata Mendit, pada Rabu (15/3/2023) kemarin. Harapannya agar ada tindakan supaya monyet-monyet tidak masuk ke perkampungan," ujar Ketua RT 1 RW 9 Dusun Lowoksuruh itu.
Baca juga: Monyet Dewasa Teror Pemukiman Warga di Lamongan
Dalam surat tersebut, lanjut Widianto, berisi kesepakatan warga yang tidak mau adanya keberadaan monyet-monyet milik UPTD Pemandian Wendit yang sangat meresahkan dan membahayakan warga setempat.
"Monyet-monyet itu merusak tanaman milik warga, merusak atap rumah, genteng pada jatuh atau pecah, merusak kabel telepon, kabel lampu, kabel wi-fi. Lalu merusak perabotan rumah dan sampah-sampah berserakan. Paling mengkhawatirkan yaitu membahayakan warga, anak-anak, pengendara motor, karena monyet-monyet sering berada di jalan-jalan dan sekitar rumah warga," beber Widianto.
Baca juga: Monyet Liar Serbu Desa Nepa Sampang, Rumah Warga Diacak-acak
Dia dan warga berharap ada upaya serius serta tindaklanjut seperti membuatkan kerangkeng atau tempat khusus untuk monyet-monyet supaya tidak bebas berkeliaran dan diberi makan secukupnya. Lalu merelokasi keberadaan monyet-monyet tersebut sampai 80 persen dari jumlah monyet yang ada.
"Harapan kami ada langkah kongkrit, bukannya mengusir monyet tapi keresahan kami bisa teratasi. Toh mulai saya kecil juga sudah hidup berdampingan dengan monyet-monyet tersebut, dan dulu tak pernah seperti ini," harapnya.