jatimnow.com - Video pembagian amplop bertuliskan PDI Perjuangan dengan foto Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi viral di media sosial (medsos).
Dari video dan foto yang beredar, setiap amplop diduga berisi uang Rp300 ribu. Peristiwa itu salah satunya diposting akun Twitter @PartaiSocmed.
"Mulai sekarang kami berjanji akan rajin taraweh di Sumenep. Cc: @bawaslu_RI," tulis akun @PartaiSocmed sembari menyertakan foto amplop berisi uang Rp300 ribu tersebut.
Baca juga: Jokowi Bertemu Puan Maharani di WWF 2024, Ini Kata Said Abdullah
Sementara informasi yang diperoleh jatimnow.com, kegiatan itu berlangsung di Masjid Abdullah Sychan Baghraf. Masjid ini dibangun gotong royong oleh Said Abdullah, yang memang asli Sumenep, Madura.
Terkait itu, Said Abdullah memberikan klarifikasinya. Dia menegaskan bahwa bantuan yang diberikan itu bukan money politics.
"Bantuan 175 ribu paket sembako ini jelas masih kurang jumlahnya jika dibandingkan dengan jumlah rumah tangga miskin se-Madura," kata Said dalam keterangannya dikutip dari kumparan.com, Senin (27/3/2023).
"Pada kesempatan ini saya juga perlu menjelaskan ke media massa, seperti di-framing oleh sebuah akun anonim di media sosial, kami membagikan uang ke warga Madura," tambahnya.
Baca juga: Pertemuan PDIP Jatim dan Khofifah soal Pilgub Jatim 2024, Siapa Bacawagub?
Said mengaku, dia dan para pengurus cabang PDI Perjuangan se-Madura rutin membagikan sembako dan uang kepada warga fakir miskin. Uang itu, katanya diniatkan sebagai zakat mal.
"Dan hal itu rutin saya lakukan setiap tahun sejak 2006. Bahkan jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin," papar Said.
Said menegaskan, apabila hal itu dikaitkan dengan money politics, tentu itu salah. Dia juga menjelaskan, setiap reses, para anggota DPR selalu mendapatkan uang dan uang itulah yang dia bagikan dalam bentuk sembako.
Baca juga: PDI Perjuangan Jatim Pilih Khofifah, Said Abdullah Tegaskan Tidak Rekom Risma
"Jadi kalau itu dikesankan money politics tentu salah alamat. Saya perlu sampaikan seterang-terangnya, setiap reses saya menerima uang reses selaku anggota DPR. Uang itu saya bagikan sepenuhnya ke rakyat dalam bentuk bantuan sembako, dan itu bagian dari akuntabilitas publik yang harus saya lakukan," tutur Said.
Selain itu, Said menjelaskan mengapa ada logo PDIP di dalam amplop yang diberikan. Dia mengatakan, hal itu dikarenakan para kader bergotong royong untuk memberikan bantuan itu.
"Kegiatan ini kami lakukan di luar masa kampanye yang diatur oleh KPU. Jadi jangan digiring ke arah sana. Saya sangat paham apa yang harus kami patuhi sebagai caleg di masa kampanye. Jangankan masa kampanye, caleg saja saat ini belum ditetapkan oleh KPU," tandas Said.