jatimnow.com - Perayaan bulan suci Ramadan yang sudah bebas dari Covid-19 membuat para perajin parcel rumahan di Kabupaten Pasuruan ketiban berkah. Hal ini tercermin dari penerimaan order parcel yang melonjak dibandingkan realisasi tahun kemarin.
Seperti diutarakan Sondi (26), pemuda asal Dusun Lemaris, Desa Kebunwaris, Kecamatan Pandaan, yang punya tiga karyawan ini banjir pesanan parcel hingga pertengahan Ramadan.
"Sekarang ini sudah sekitar 50 pesanan yang masuk. Melihat atusiasnya orang yang tanya-tanya, prediksi saya pesanan bulan Ramadan ini lebih banyak dibanding tahun 2022 kemarin yang totalnya 90 pesanan," jelas Sondi. Kamis (6/4/2023).
Baca juga: Laskar Kamil Gelar Deklarasi Pemenangan Khofifah - Emil di Pasuruan
Sondi menerangkan selama menekuni bisnis parcel sejak 2018, orderan parcel yang datang paling banyak ketika memasuki bulan Ramadan. Di luar bulan Ramadan, ia mengaku tidak seberapa banyak meskipun ada momen-momen tertentu.
Dikatakan Sondi, bisnis percel ini adalah hasil pengembangan bisnis yang ia tekuni sebelumnya, yakni jasa pembuatan papan rangkaian bunga, hiasan bunga meja dan berbagai macam jenis buket bunga ataupun nonbunga.
"Penjualan buket bunga dan papan karangan bunga ramainya di luar bulan Ramadan," lanjutnya.
Selama menjalani bisnis kreatif ini, suka duka jatuh bangun telah dirasakan Sondi. Pukulan paling berat yang ia rasakan adalah bertepatan dengan pandemi covid-19, yang melanda selama dua tahun.
Akibatnya, ia pun harus pontang-panting memeras otak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga dan membayar angsuran pinjaman modal usaha.
Baca juga: BG Skin Beri Solusi Urai Masalah Sampah Plastik di Pasuruan
"Pada Maret 2020, saya pinjam KUR untuk buka cabang dengan menyewa ruko di sekitaran simpang empat Pandaan. Saya menyewa Rp12 juta, belum termasuk yang lain-lain. Setelah tiga minggu buka, covid mewabah dan kawasan ruko yang saya sewa kena penyekatan dan pembatasan jam operasional," terangnya.
Adanya pembatasan jam operasional serta penyekatan itu membuat bisnis di tempat baru tidak berjalan maksimal.
Ujian tidak sampai di situ. Satu bulan berselang atau April 2020, Ayah Sondi meninggal akibat sakit jantung. Setelah masa berkabung ia sudah kehilangan semangat.
"Saat membuka cabang baru dengan menyewa ruko itu, toko di rumah tetap jalan. Alhamdulillah saat ini kondisi sudah membaik, dan berangsur-angsur pulih," ungkapnya.
Baca juga: Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan Jatim, Ini Pesan Pj Bupati Pasuruan
Untuk harga parsel yang dijual Sondi cukup bervariatif. Paling murah, rangkaian parcel yang dijual seharga Rp80 ribu sampai yang paling mahal Rp1,5 juta.
"Isinya ada kue kering, kue brand, kurma, permen, sirup, dan isian lain sesuai pesanan," ucapnya.
Untuk kreasi parcel yang menarik, Sondi juga menyiapkan parcel, lengkap dengan hiasan bunga. Bisa bunga kering impor atau bunga segar seperti mawar dan jenis lainnya.
"Kalau hanya nambah bunga kering, harganya nambah sekitar Rp50 ribu. Sedangkan untuk bunga segar bisa sesuai permintaan, bisa nambah Rp100 ribu sampai Rp300 ribu, sesuai permintaan kastamer," tandasnya.