jatimnow.com - Upaya percobaan bunuh diri dilakukan SM (20), wanita asal Dusun Plembangrejo, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Kamis (6/4/2923) pagi. Ia melompat dari atas jembatan tua bekas rel kereta Belanda yang membelah dua Kecamatan, Srono dan Rogojampi.
Peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 07.30 WIB. Tubuh korban ditemukan mengapung di tepi sungai tak jauh dari lokasinya melompat.
"Sempat terbawa arus sungai sampai ke sisi timur jembatan dan kemudian mendapatkan pertolongan dari warga yang sempat melihat," ujar Kapolsek Srono AKP Achmad Junaidi.
Baca juga: Wanita di Tulungagung Coba Bunuh Diri Gegara Cekcok sama Pacar
Sebelum upaya percobaan bunuh diri dilakukan, lanjut Junaidi, salah satu saksi sempat mendapati korban berlari keluar rumah.
"Awalnya pada pukul 06.30 WIB, saksi Mastiah (50) melihat korban keluar rumah dan berjalan ke arah timur. Berusaha membuntuti korban namun kehilangan jejak," jelasnya.
Upaya evakuasi korban sempat berlangsung dramatis. Video amatir pengguna jalan sempat merekam detik-detik korban diselamatkan oleh salah seorang warga.
Saat dievakuasi dari tepian sungai, korban terlihat lemas dan tak sadarkan diri. Menurut Junaidi, nyawa korban masih bisa terselamatkan.
"Nyawa korban masih selamat. Dan diupayakan evakuasi ke RS NU Mangir, Kecamatan Rogojampi," ujarnya.
Baca juga: Cerita Petugas Gagalkan Percobaan Bunuh Diri di Stasiun Sidoarjo
Sementara itu dr. Sabit Purnomo mengatakan, saat pertama kali datang, kondisi korban lemas dan langsung dilakukan upaya pertolongan medis di instalasi gawat darura (IGD).
"Korban datang sekitar pukul 07.15 dalam kondisi lemah ya. Menurut keluarga jatuh dari pinggiran sungai. Dan konsisi korban masih dalam keadaa syok," katanya.
Sabit menyebut, secara keseluruhan tanda vital korban masih dalam keadaan baik. Namun ada beberap luka yang diakibatkan benturan benda tumpul.
"Pertama ada luka pada belakang kepala kurang lebih 3-5 cm dan butuh dijahit. Yang kedua ada luka babaras di punggung," bebernya.
Baca juga: Kakek di Kediri Sayat Perut Sendiri Pakai Silet, Lupa Ingatan?
Setalah upaya pertolongan medis, pihak rumah sakit melakukan tindakan observasi selama dua jam.
"Kurang lebih dua jaman (observasi) di sini," ungkap dr. Sabit.
Kendati kondisi korban stabil, pihak rumah sakit sendiri sempat menyarankan untuk dilakukan rawat inap. Namun, masih kata Sabit, pihak keluarga meminta untuk dirawat mandiri di rumah.
"Sempat kita sarankan. Namun pihak keluarga meminta untuk dirawat dirumah. Sekitar pukul 09.WIB, pasien kita serahkan ke pihak keluarga," tandasnya.