jatimnow.com - Duka mendalam masih dirasakan suami istri Sutikno dan Listin, orangtua salah satu bocah perempuan yang tewas tenggelam di kolam bekas galian C di Banyuwangi.
Suami istri warga Dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu itu merupakan orangtua korban berinisial SF (6). Baru genap 100 hari, mereka kehilangan dua putrinya sekaligus.
Sebelumnya, mereka kehilangan putri bungsunya yang baru berusia 7 hari, yang meninggal karena mengalami jantung bocor dan meninggal saat menjalani perawatan.
Baca juga: Bocah di Gurah Kediri Tewas Terseret Arus Gorong-gorong
"Meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit dr. Soetomo, Surabaya. Katanya sakit jantung bocor," ucap Mad Dahlan, Ketua RW 4, Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Senin (17/4/2023).
Kedua orangtua korban sampai bolak-balik Surabaya demi pengobatan si bungsu.
Baca juga: Kronologis Ibu di Tulungagung Cekoki Racun Anaknya
"Baru selesai kenduri anak bungsu disusul si sulung yang kematiannya sungguh memprihatinkan," ungkap Dahlan.
Saat peristiwa berlangsung, orangtua korban berada di rumah. Mereka tidak menyadari bahwa anaknya akan berpulang dengan cara yang tragis.
Tiga bocah perempuan tewas di tambang galian C di Dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu. Ketiganya tewas setelah tenggelam di salah satu kolam bekas galian, Senin (17/4/2023).
Baca juga: Bocah 5 tahun di Tulungagung Tewas saat Tidur, Diracun Ibunya
Ketiga korban bernama SF (5), SS (7), dan AK (8). Ketiganya tercatat sebagai warga Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Korban diduga tidak bisa berenang dan tewas saat bermain di genangan air bekas galian. Diduga ketiganya meninggal saat berada di dalam kolam itu.