jatimnow.com - tiga bocah yang masing-masing berinisial SF (5), SS (7), dan AK (8), tewas tenggelam di kolam tambang galian C, Dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Kepastian itu diperoleh hasil pemeriksaan dokter terhadap jasad ketiga bocah perempuan malang itu.
Dokter Puskesmas Sempu, dr. Faris Alima memaparkan rentang waktu kematian ketiga korban yang berbeda.
"Korban pertama dan kedua (SF dan AK). Jadi kemungkinan tenggelamnya antara 2 hingga 4 jam dari kejadian. Diperkirakan waktu kematiannya jam empat sore (pukul 16.00 WIB) ya," ujarnya kepada jatimnow.com, Selasa (18/04/2023).
Baca juga: 5 Fakta Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Ditemukan Tewas, Diduga Diperkosa
Ia memastikan kematian ketiga korban murni tenggelam, dan tidak ada indikasi kekerasan ataupun kematian yang disengaja.
Berdasarkan analisa lainnya menyebutkan jika ketiga korban sempat berupaya menyelamatkan diri namun gagal. Hal itu diperkuat dari tanda-tanda yang muncul pada jasad korban
"Dikuatkan dengan sejumlah tanda. Salah satunya lidah menjulur dan tergigit yang akhirnya keluar darah. Itu refleks orang normal yang berusaha mencari udara saat tenggelam," jelasnya.
Baca juga: ASMOPSS ke-14 Digelar di Banyuwangi, Diikuti 136 Peserta
Berbeda dengan dua bocah lain, Faris menyebut korban SS merupakan korban terlama yang tenggelam. Dikuatkan dengan adanya lebam mayat dari tubuh korban.
"Kalau korban ketiga (SS) kemungkinan yang paling lama. Karena sudah nampak lebam mayat dan sudah mulai keluar busa dari mulutnya maupun cairan dari kemaluannya," jelasnya.
Sebelumnya, tiga bocah perempuan tewas di tambang galian C di Dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Ketiganya tewas setelah tenggelam di salah satu kolam bekas galian, Senin (17/4/2023).
Baca juga: Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Banyuwangi Angkat Hidangan Tradisional
Ketiganya tercatat sebagai warga Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.
Saat itu, polisi langsung melakukan penyelidikan atas tewasnya ketiga korban, dan memasang garis polisi di TKP.
"Masih kita selidiki dan sudah pasangi garis polisi di TKP Senin malam kemarin. Kita sudah memeriksa beberapa saksi dan akan memanggil pemilik tambang," ujar Kapolsek Sempu AKP Karyadi.