jatimnow.com - Tim Digital Transformation Office (DTO) dan Pusdatin Kemenkes RI mengunjungi Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana Kota Mojokerto.
Kedatangan Tim DTO dan Pusdatin diterima langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Ruby Hartoyo dan Kepala DinkesP2KB, dr Farida Mariana di Aula Kantor DinkesP2KB.
Kunjungan ini untuk berkomunikasi dan mensukseskan integrasi data dari Gayatri Kota Mojokerto ke platform Satu Sehat Kemenkes RI guna mendukung implementasi Integrasi Layanan Prima (ILP).
Baca juga: Konsumen Setia Mojo Shop Fiesta Diganjar Hadiah Umrah
Ketua Tim Kerja Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi Khusus Pusdatin Kemenkes RI, Aang Abu Azhar mengatakan, pentingnya integrasi data di Aplikasi Gayatri dengan platform Satu Sehat untuk mendukung transfornasi sistem kesehatan yang kuat, tangguh dan terintegrasi.
"Aplikasi Gayatri milik Pemkot sudah sangat bagus. Karena sudah memuat layanan informasi terpadu dan terintegrasi terkait kesehatan masyarakat Kota Mojokerto. Tinggal bagaimana kita bridging dengan platform Satu Sehat," kata Aang, Rabu (17/5/2023).
Ia menambahkan, daerah-daerah lain bisa meniru Kota Mojokerto yang sudah memiliki sistem terintegrasi dan terpusat. Sehingga sangat mempermudah dan mempercepat proses koneksinya ke Satu Sehat.
"Sehingga kita tidak ribet mendatangi satu persatu, tapi cukup di satu aplikasi sudah include semuanya," ujarnya.
Baca juga: Digitalisasi dan Layanan Kesehatan Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan
Ia mengungkapkan dalam transformasi digital kesehatan ada tiga program yang akan dilakukan, pertama integrasikan data, kedua merapikan dan sederhanakan aplikasi, ketiga membangun ekosistem inovasi.
"Program Satu Data Kesehatan ini akan mengintegrasikan data kesehatan dan menstandardisasi format dan protokol pertukaran data," tegasnya.
Sementara Kepala DinkesP2KB Kota Mojokerto, dr Farida Mariana menjelaskan progres bridging Satu Sehat dengan Aplikasi Gayatri Dinkes P2KB Kota Mojokerto.
Di antaranya, pejabat pendaftar sistem elektronik sudah terdaftar dan saat ini sudah proses pendaftaran sistem elektroniknya.
Baca juga: Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan Platinum untuk Kinerja dan Governansi Istimewa
"Kendalanya menuju verifikasi data pendaftaran sistem elektronik. Selain itu, SDM kita di bidang development aplikasi juga sangat terbatas. Kami berharap ada solusi dari tim DTO dan Pusdatin sehingga integrasi ini bisa cepat terkoneksi," papar dia.
Ia juga menerangkan bahwa aplikasi Gayatri sudah terbriging dengan aplikasi lain yakni P-Care BPJS, Dispendukcapil, WhatsApp Blast berupa notifikasi kepada masyarakat terkait info kesehatan terkini, kartu vaksinasi covid serta pasien covid ke lurah dan tim surveilans.
"Di era pandemi gayatri sangat efektif dalam pengendalian dan penanganan covid 19 dilanjutkan vaksinasi covid dengan melibatkan seluruh puskesmas dan rumah sakit se Kota Mojokerto," terangnya.
Ia menyebut, tahun 2020 lalu Gayatri masuk dalam Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tingkat nasional. Selian itu, Gayatri signifikan meningkatkan capaian SPM kesehatan dan PIS-PK. (ADV)