jatimnow.com - Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya mengukuhkan 576 wisudawan pada Wisuda Periode Semester Gasal Tahun Akademik 2022/2023.
Dalam prosesi wisuda tersebut dipimpin langsung oleh Rektor UHT Surabaya Laksda TNI (Purn) Prof Dr Ir Supartono MM CIQar dan Ketua Pembina Yayasan Nala sekaligus Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Muhammad Ali.
Dalam pidatonya Rektor Prof Dr Ir Supartono mengucapakan selamat kepada para wisudawannya. Pihaknya juga berharap para lulusan kampusnya juga akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Baca juga: Lulusan UHT Surabaya Diminta Beri Pengabdian Terbaik untuk Indonesia
"Jadi, di sini mencetak sarjana tujuannya supaya mereka bisa menciptakan pekerjaan. Tidak selalu mengacu pada yang sudah-sudah, tidak mengandalkan yang sudah ada," ujar Prof Dr Ir Supartono, Rabu (17/5/2023).
Di sisi lain, Supartono juga meminta agar para lulusan nantinya tetap menjaga nama baik almamater ketika sudah terjun di tengah-tengah masyarakat. Terlebih, juga terus mengembangkan ilmu-ilmu terkait kelautan.
"Supaya menjunjung tinggi almamater, dan nanti bergerak di masyarakat harus beretika. Almamater dibawa dan kelautan dikembangkan," pesannya.
Baca juga: Khofifah Apresiasi UHT Bantu Percepat Herd Immunity di Jatim
Supartono mengungkapkan bahwa pihaknya sendiri telah memberikan berbagai fasilitas untuk mendukung supaya para lulusan tersebut mampu memunculkan inovasi, sebagai penunjang menciptakan lapangan pekerjaan.
"Kali ini dengan inovasi baru, sekarang harus bisa menciptakan pekerjaan. Itu harapan kepada lulusan. Itu kami dukung dengan fasilitas. Sekarang sudah ada gedung pascasarjana," katanya.
Di kesempatan sama, juga dilangsungkan peresmian gedung baru Pascasarjana Pulau Mangudu UHT Surabaya oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali.
Baca juga: Tertangkap Curang, 19 Peserta Ujian Universitas Hangtuah Dikeluarkan
Kasal Ali berharap, gedung berlantai 5 tersebut nantinya dapat menjadi sarana lokasi pusat penelitian dan pengembangan akademik IPTEK Kelautan, dan tempat berkumpulnya para cendikiawan kelautan.
"Ke depannya, gedung pulau Mangudu akan mampu menjadi sarana lokasi pusat tempat penelitian dan pengembangan akademik IPTEK Kelautan," tutur Ali yang juga ketua pembina dari Yayasan Nala tersebut.