jatimnow.com - Sebanyak 8 jemaah haji asal Kabupaten Tulungagung meninggal dunia di tanah suci. Selain faktor usia, cuaca ekstrem yang terjadi selama pelaksanaan ibadah haji diduga menjadi penyebabnya.
Jemaah Haji asal Tulungagung ini dijadwalkan pulang mulai 18 Juli mendatang. Kedatangan jemaah ini sesuai dengan kloter pemberangkatan.
Kasi PHU Kemenag Kabupaten Tulungagung, Suryani mengatakan, total terdapat 1.194 jamaah haji asal Tulungagung yang menunaikan ibadah tahun ini. Tidak semua jemaah berangkat bersama-sama.
Baca juga: Satu dari 113 Jemaah Haji Ponorogo Tertinggal di Madinah Karena Sakit
Beberapa jemaah harus berangkat dengan kloter dari daerah lain. Hal ini yang membuat jadwal kedatangan jemaah di Tulungagung tidak sama.
"Rencana kedatangan jemaah ada 4 gelombang, ada yang tanggal 18 dan 19 Juli ada juga yang 1 dan 3 Agustus, " ujarnya, Jumat (14/07/2023).
Hingga saat ini terdapat 8 jemaah yang meninggal dunia. Mereka terdiri dari 7 jemaah perempuan dan 1 jemaah laki-laki. Satu jemaah meninggal di rumah sakit dan sisanya di hotel tempat menginap. Jumlah jamaah haji yang meninggal ini lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Kisah Jemaah Haji Kediri Dibekali Sambel Pecel Mas Dhito
Suryani memprediksikan, kondisi ini dipengaruhi oleh faktor usia mengingat sebagian besar jamaah haji adalah lansia, selain itu cuaca ekstrim yang terjadi di tanah suci juga menjadi penyebabnya.
"Karena kemungkinan sudah lansia dan cuacanya memang ekstrim, total se Jawa Timur itu ada ratusan," tuturnya.
Bagi ahli waris jamaah haji yang meninggal ini bisa mengurus asuransi kematian yang nilainya mencapai RP 55 juta. Asuransi ini bisa diproses oleh ahli warisnya, setelah mengumpulkan syarat berkas yang nantinya akan disampaikan.
Baca juga: Satu Lagi Jemaah Haji asal Kediri Wafat di Makkah, Idap Penyakit Pernapasan Akut
"Nilainya mencapai Rp 55 juta nanti bisa diurus oleh ahli warisnya," pungkasnya.