jatimnow.com - Pembunuh gadis terbungkus karung di Kediri, Suprapto ternyata sempat berniat bunuh diri ketika melarikan diri. Suprapto sudah menyiapkan racun potas dalam pelarian usai membunuh anaknya, Desy Lailatul Khoiriyah,
Kasatreskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra mengatakan, pelaku sudah menyiapkan racun potas itu sejak awal pelariannya. Dia terus berputar-putar tidak jauh dari lokasi kejadian. Namun urung dilakukan hingga akhirnya polisi menangkapnya saat beristirahat di SPBU Jepun, Tulungagung.
"Ada rencana bunuh diri dalam pelariannya. Dia sudah menyiapkan potas," kata Rizkika, (17/7/2023).
Baca juga: Jaksa Terima Pelimpahan Tersangka Ayah Perkosa dan Bunuh Anak Kandung di Kediri
Lanjut Rizkika, Suprapto juga menuliskan surat wasiat yang ditujukan untuk keluarganya. Kini surat wasiat itu menjadi barang bukti polisi.
Dalam suratnya, tukang batu itu menuliskan kekecewaannya terhadap korban yang disebutnya sering menghina dengan kata-kata yang tidak pantas sebagai anak.
Dia juga mengisyaratkan adanya pertengkaran dengan istrinya Sulastri yang memang sejak lama mereka pisah ranjang.
Sebulan terakhir, Suprapto bahkan sulit berkomunikasi dengan anaknya. Bahkan saat ia mencoba memberikan saran untuk Desy tidak berpacaran. Namun demikian, korban yang diberikan saran tersebut justru marah hingga lari.
Suprapto juga menduga perubahan putri semata wayangnya itu karena ibu korban atau istrinya.
"Laela saiki wani karo aku yo goro-goro dikongkon mboke, mboke yo sering ngusir aku, aku disaraf-sarafne, aku dianggap kebo. Aku jarene ora tau wenehi duit. Padahal aku ning omah yo entek akeh. Terus kui pikiranku dadi stres, aku kerjo ora maleh due semangat. Dikayani titik ora nrimo, jalukane aku kon kerjo sing bayarane akeh," isi surat wasiat Suprapto.
(Laela sekarang berani sama aku karena disuruh ibunya, ibunya juga sering ngusir aku, aku disaraf-sarafne (gila), aku dianggap kerbau. Aku katanya tidak pernah ngasih uang, padahal aku di rumah ya habis banyak. Terus itu jadi pikiran, jadi stres, kerja tidak punya semangat. Dikasih uang sedikit tidak terima, mintanya aku disuruh kerja yang bayarannya banyak-red)
Baca juga: Fakta Baru Kesadisan Pembunuhan Mayat Wanita dalam Karung di Kediri, Hasil Rekonstruksi 62 Adegan
Dia juga meminta warga desanya untuk menguburkannya dan memberikan surat itu ke perangkat desa.
"Tulung warga mriki kulo njenengan kuburne secara massal, kaleh tulung surat niki jenengan sukakaken bayan kulo,” tambah Suprapto.
(Tolong warga sini saya dimakamkan secara massal, dan tolong surat ini diberikan perangkat desa saya-red)
Dia juga menegaskan ini murni niat dia pribadi, dia juga melakukannya seorang diri tanpa ada bantuan orang lain.
Pembunuhan terhadap anak kandungnya itu dilakukan pelaku, pada Rabu (5/7/2023) malam di rumahnya di Desa Banggle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Suprapto datang setelah Desy pulang kerja sebagai penjaga fotokopi.
Ia langsung mencekik dan membekap mulut korban. Korban sempat tak sadarkan diri karena terjatuh. Saat itu dia membawa korban ke kamar mandi dan menyetubuhinya.
Saat mengetahui korban masih hidup, Suprapto langsung mencelupkan kepala korban ke air kemudian membungkusnya dengan karung yang dibawanya dari rumah. Tangan korban diikat, lalu dibuang di irigasi persawahan Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri dengan motor beat milik anaknya itu.
"Setelah disetubuhi dilihat nadinya masih berdenyut akhirnya dibungkus karung yang dibawa di sakunya, tangannya diikat lalu dibuang di Pagu itu,” tambah Rizkika.
Mayat Desy Lailatuh Khoiriyah, kemudian ditemukan oleh pencari rumput di areal persawahan Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, tepat di selatan Totok Kerot, pada Sabtu (8/7/2023) pagi lalu. Berdasarkan hasil autopsi, Desy diduga baru tewas di lokasi pembuangan ini.