jatimnow.com - program sekolah menjadi salah satu tolok ukur orang tua dalam memilih sekolah bagi anaknya. Banyak sekolah yang berlomba-lomba menawarkan program terbaiknya untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Namun, PPDB sekolah negeri maupun swasta di Surabaya pada tahun ajaran 2023/2024 mengalami penurunan.
"Ada. Bukan kekurangan murid. Awalnya 3 kelas sekarang 2 kelas setengah, tapi ga sampai 3," ungkap Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Senin (17/7/2023) malam.
Baca juga: 4.628 Lulusan SD di Surabaya Tak Melanjutkan Sekolah, Korban Sistem Zonasi
Banyaknya lulusan yang masuk ke pesantren menjadi faktor berkurangnya PPDB sekolah negeri atau swasta. Pendidikan agama dan pendidikan moral menjadi pilihan orang tua memasukkan anaknya ke pesantren.
"Tapi sekarang trendnya berbeda, lebih banyak ke sekolah pondok. Jadi anaknya langsung tinggal di sana. Mungkin ingin membentuk karaker," jelasnya.
Baca juga: DPRD Minta Pemkot Surabaya Evaluasi PPDB 2023
Untuk penanganan PPDB yang berkurang, Eri berharap, sekolah dapat meningkatkan kualitasnya, baik dari segi infrastruktur maupun kualitas kualitas gurunya.
"Saya berharap dengan kualitas yang baik, baik itu dari segi infrastuktur, guru, maka itu bisa membuka peluang agar murid bisa masuk ke sekolah," ucapnya.
Baca juga: Sekolah di Ponorogo Kekurangan Ratusan Guru
Sistem pendidikan juga menjadi fokus Wali Kota Surabaya tersebut dalam penanganan PPDB yang berkurang.
"Nanti sistem sekolah akan kita rapatkan juga. Berarti kan orang tua lebih yakin dengan sistem ada agamanya, pendidikan kebangsaan. Nanti akan kita ubah setiap sekolah kok larinya ke sana," tandasnya.