jatimnow.com - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko angkat bicara perihal penerimaan siswa di sekolah dasar negeri (SDN). Lantaran jumlahnya memprihatinkan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024.
Dari data yang ada, berdasarkan PPDB online ada 5 SDN di Bumi Reog yang tidak mendapatkan siswa. Kemudian 4 SDN yang hanya mendapatkn 1 siswa dan belasan SDN mendapatkan 2 siswa.
"Mungkin jumlah kelahiran tidak sebanyak sebelumnya. Barangkali jumlah kelahiran agak turun," ujarnya, Kamis (20/7/2023).
Baca juga: 4.628 Lulusan SD di Surabaya Tak Melanjutkan Sekolah, Korban Sistem Zonasi
Dia menjelaskan bahwa dahulu pemerintah memang gencar mendirikan sekolah agar warga mau menuntut ilmu. Sehingga tidak heran, desa atau kelurahan ada 3 sampai 5 sekolah.
Saat ini, kata dia, kondisinya berbeda. Dia mengimbau untuk perangkat desa, ASN (Aparatur Sipil Negara) dan semuanya untuk menyekolahkan anaknya di SD negeri.
Baca juga: DPRD Minta Pemkot Surabaya Evaluasi PPDB 2023
"SD negeri saat ini telah bagus. Ada program mengaji dan tafidz Alquran. Saya juga telah membuat Peraturan Bupati (Perbup) perihal setelah lulus bisa hafal juz amma," katanya.
Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko mengklaim masalah program SD negeri mampu bersaing. Tetapi jika angka kelahiran menurun, solusinya adalah regrouping.
Baca juga: Sekolah di Ponorogo Kekurangan Ratusan Guru
Dia menyebutkan bahwa kepala sekolah maupun guru menerapkan parenting yang melibatkan guru, murid dan orang tua atau wali murid.
“Harus berpadu supaya murid keren. Gadget dibatasi. Harus bersama-sama berkolaborasi. Anak sekarang perlu ditemani seperti sahabat,” pungkas Kang Giri.