jatimnow.com - Sales Area Manager Surabaya PT Pertamina Patraniaga Jatimbalinus, Ivan Suhadak membeber penyebab kelangkaan elpiji tiga kilogram di sejumlah daerah di Jawa Timur.
Menurut Ivan, tingginya permintaan pelanggan menjadikan peredaran elpiji melon itu langka di beberapa tempat. Faktornya, kata Ivan, karena beberapa waktu lalu murid-murid tengah dalam masa liburan.
"Tadi Ibu Gubernur sudah menyampaikan ada libur panjang dan ada beberapa acara sehingga wajar konsumsi meningkat," kata Ivan, saat mengikuti inspeksi mendadak (sidak) bersama Gubernur Khofifah di sejumlah pangkan dan agen elpiji, di Kota Pahlawan, Kamis (27/7/2023).
Baca juga: Pertamina SHU Regional Jawa Bekali Mahasiswa ITS Kiat Sukses di Dunia Kerja
Pertamina lanjutnya, dalam beberapa hari ke depan akan berupaya menambah pasokan di beberapa wilayah 30 sampai dengan 70 persen dari rata-rata penyaluran harian.
Dirinya, meyakini bahwa langkah-langkah yang akan diambil ini bisa meredam kelangkaan, asalkan masyarakat membeli sesuai dengan kebutuhan.
Oleh karenanya, kami memberikan himbauan kepada masyarakat, kerjasama dengan para bupati/walikota juga untuk sosialisasikan program-program subsidi langsung tepat sasaran.
Baca juga: Pertamina Ajak Media Ikuti Anugerah Jurnalistik 2024
"Jadi Pertamina memastikan ketika ada masyarakat membutuhkan penyaluran itu pasti dipenuhi sesuai dengan kebutuhan masyarakat sesuai dengan peruntukannya," kata Ivan," beber Ivan.
Sebelumnya, dari hasil sidaknya Gubernur Khofifah telah memastikan jika stok dan distribusi elpiji di Jatim aman.
"Saya ingin memastikan Elpiji 3 Kg di Surabaya ini aman. Karena, Surabaya adalah daerah besar dengan skala ekonominya yang begitu besar. Dan Allhamdulillah Stoknya aman, pasokan aman dan permintaan masyarakat bisa terlayani," ucap Khofifah.
Baca juga: Jatim Urutan Ketiga Penghasil Migas Tertinggi Nasional
Khofifah mengungkapkan, tingginya permintaan elpiji 3 Kg ini lantaran banyak sektor UMKM utamanya para pedagang penjual Makanan Minuman (Mamin) hingga warung-warung mulai bergerak.
Sedangkan, kelangkaan yang dilaporkan beberapa hari terakhir di sejumlah daerah terjadi karena momentum libur panjang sekolah ditambah Idul Adha.
"Allhamdulillah disini harga dalam posisi stabil di angka Rp16.000 per tabung," tandas Khofifah.