Akafarma Sunan Giri Ponorogo Dampingi Tunagrahita Bikin Tote Bag dan Batik Ciprat

Sabtu, 30 Sep 2023 15:12 WIB
Reporter :
Ahmad Fauzani
Pendampingan mahasiswa Akafarma bagi warga tunagrahita di Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Mahasiswa Akademi Analisis Farmasi (Akafarma) Sunan Giri Ponorogo telah melakukan pendampingan bagi warga tunagrahita di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.

Pendampingan ini mencakup pembuatan tote bag (tas) dan kaos batik ciprat sebagai hasil karya. Program ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Mahasiswa Desa (P2MD) yang diperoleh mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Ada total 10 mahasiswa yang terlibat dalam pendampingan ini. Kevin Arya Endar Putra, salah satu mahasiswa yang terlibat, menjelaskan bahwa awalnya mereka bingung tentang apa yang dapat mereka lakukan di Desa Karangpatihan.

Baca juga: Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Madiun ke Telaga Ngebel Ponorogo

Namun, akhirnya mereka memutuskan untuk membantu warga tunagrahita dengan membuat tote bag dan kaos batik ciprat.

“Karena di sana sudah ada batik ciprat. Tapi cuma kain begitu. Akhirnya muncul ide itu tadi buat tote bag dan kaos,” ujar Kevin, Sabtu (30/9/2023)

Proses pendampingan ini berlangsung selama sekitar 6 bulan, dan beberapa karya sudah dihasilkan oleh mahasiswa dan warga Tunagrahita Desa Karangpatihan.

Baca juga: Ponorogo Diguyur Hujan Deras, Pohon Beringin Tumbang

Dosen pendamping P2MD, Chairunisa, mengungkapkan bahwa ide untuk membuat tote bag dan kaos batik ciprat muncul karena di Desa Karangpatihan sudah ada produk batik ciprat berupa kain batik.

\

Namun, mereka ingin menciptakan produk yang dapat menarik pasar yang lebih luas, termasuk anak muda.

“Pangsa pasarnya berbeda. Kalau kin begitu kan biasanya orang tua-tua. Nah menyasar anak muda kami buat tote bag dan kaos,” jelas Chairunisa.

Baca juga: Damkar Ponorogo Tangkap Ular Piton yang Meresahkan Warga Desa Nglayang

Untuk pemasaran produk-produk ini, mahasiswa berencana untuk membuat akun e-commerce, seperti di aplikasi Shopee atau Tokopedia. Mereka juga berencana memperkenalkan produk ini dalam event-event kampus dan acara seperti Grebeg Suro sebagai merchandise

Program pendampingan ini merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan warga desa dan menciptakan produk yang memiliki potensi pasar yang lebih luas.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Ponorogo

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler