jatimnow.com - Puluhan handphone (HP) milik siswa sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 1 Kedungadem Kabupaten Bojonegoro disiram air oleh oknum guru. Akibatnya, sejumlah HP milik para siswa itu mengalami kerusakan.
Salah satu siswa, Agus mengungkapkan peristiwa itu sudah terjadi beberapa hari lalu, tepatnya pada hari Rabu (8/11/2023). Saat itu HP milik teman-temannya tengah dikumpulkan dalam box dan disimpan di ruang guru, sebelum kegiatan mengaji di sekolah.
Setelah kegiatan mengaji selesai, para siswa mendapati HP-nya dalam box sudah basah. Bahkan ada yang mati total.
Baca juga: 70 Penonton Konser di Bangkalan Kecopetan Ponsel, Baru 1 Pelaku Tertangkap
"Pas mau ngaji HP-nya dikumpulkan, setelah itu pas diambil sudah basah. Ada yang rusaknya, biasa cuma tidak bisa disentuh, ada yang mati total (rusak parah)," ungkap Agus, pada jatimnow.com, Sabtu (11/11/2023).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada sekitar 30 HP siswa kelas 8C yang disiram air. Pelakunya, oknum guru matematika berinisial S.
Pelaku diduga jengkel karena salah seorang siswa yang diminta mengambil box berisi HP tidak melaksanakan apa yang diperintahkan. Sementara kondisi kelas saat itu tengah gaduh jelang jam pulang sekolah.
Baca juga: Infinix Note 40 Resmi Meluncur di Indonesia, Simak Spek dan Harganya
"Persisnya kurang tahu, pokoknya kelasnya ramai banyak yang klotek-an (gaduh memukul bangku) Pak Guru S, emosi atau bagaimana, satu box isi HP itu kembali sudah ada air (basah)," sambungnya.
Atas kejadian itu, para siswa kemudia mengadu pada orang tuanya. Merasa tidak terima orang tua wali murid selanjutnya memprotes dan mempertanyakan melalui grup Whatsapp sekolah, mengapa HP anaknya disiram air hingga rusak.
Sementara itu, menurut salah satu guru kelas, Indiri menjelaskan, bahwa kejadian itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Baca juga: Mengintip Spek ROG Phone 8 Series, Siap Launching 20 Maret
Para wali murid juga telah diundang oleh pihak sekolah untuk bermusyawarah dan diberi penjelasan. HP siswa yang rusak selanjutnya akan diperbaiki oleh sekolah.
"Masalah sudah selesai, mas, sudah berdamai dan diselesaikan secara kekeluargaan," singkatnya.