jatimnow.com - Beragam ide kewirausahaan berbasis teknologi terpajang dengan sangat rapi dan menarik, memenuhi selasar Gedung Q kampus Petra Christian University (PCU) selama 3 hari pada 22-24 November 2023.
Rupanya itu merupakan karya dari para mahasiswa Faculty of Industrial Technology (FTI) PCU, dalam gelaran bertajuk Venture Festival 2023.
Gelaran ini menjadi ajang 64 kelompok mahasiswa PCU untuk saling menunjukkan ide-ide inovatifnya guna memberi solusi atas permasalahan di masyarakat.
Baca juga: PCU Gelar Kompetisi Dorong Mahasiswa dan Siswa Kuasai Automasi Industri
Kaprodi Industrial Engineering PCU, Felecia ST M Sc menjelaskan, Venture Festival menjelaskan gelaran karya ini bagian akhir dari proses pembelajaran dalam mata kuliah Technopreneurship, yang dilakukan oleh semua mahasiswa FTI pada setiap semesternya.
“Tujuan dari mata kuliah ini (Technopreneurship) untuk membekali setiap mahasiswa dengan pengetahuan dan pengalaman dalam memulai usaha (venture), khususnya yang berbasis teknologi,” ujar Falecia, sapaan akrabnya kepada jatimnow.com, Kamis (23/11/2023).
Ia merinci, setiap usaha yang dibuat oleh mahasiswa harus bisa memecahkan permasalahan di masyarakat, dengan mengacu pada Sustainable Development Goals (SDGs) dan United Nation yang sedang dicanangkan oleh PBB.
Pada Venture Festival kali ini, hasil luaran yang dipamerkan dan dapat dinikmati oleh pengunjung diantaranya berupa poster, video pitching, dan prototype.
Seperti Alvin Christopher Santoso, mahasiswa program IoT (Internet of Things) PCU dan tim-nya yang membuat alat bernama Posturify.
“Alat ini bisa mendeteksi ketika posisi tubuh pengguna terlalu lama membungkuk, dengan memberikan peringatan berupa bunyi dan getaran,” kata mahasiswa angkatan 2021 itu.
Baca juga: Bantu Urai Kemacetan di Jalan Siwalankerto Mahasiswa PCU Ciptakan Aplikasi Nunut
Karya Alvin dan tim itu bisa dicoba secara langsung lewat prototype yang dipamerkan. Dengan memanfaatkan teknologi sensor kemiringan yang dipasang di punggung bagian atas pengguna, sensor akan mendeteksi dan kemudian memberi peringatan, jika pengguna menunduk selama lima detik.
Alvin mengaku, Posturify ini bisa menjawab SDGs 3, yakni Good Health and Well-being, karena membantu masyarakat untuk menjaga postur tubuhnya agar tetap sehat.
Tak ketinggalan, ada EduBatt yang menawarkan edukasi lewat aplikasi, dan penyediaan tempat sampah yang dapat memilah baterai bekas untuk didaur ulang. Arthur merupakan mahasiswa Electrical Engineering PCU yang menjadi salah satu anggota tim penggagas ide tersebut.
“Ide usaha dan pengembangan teknologi ini tercetus karena Indonesia masih jarang sekali menyediakan tempat sampah khusus baterai. Rata-rata dicampur dengan sampah lainnya. Padahal itu tidak boleh, sebab limbah kimia dalam baterai sangat berbahaya bagi lingkungan,” ungkap Arthur.
Lebih lanjut, kelompoknya bermaksud ingin meningkatkan awareness masyarakat tentang pentingnya membuang limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) seperti baterai, ke tempat sampah tersendiri.
Baca juga: Cara Asyik Himainfra PCU Latih Pelajar Bikin Situs Pemrograman
Sehingga mereka mengembangkan tempat sampah khusus baterai, yang memiliki layar untuk menampilkan video-video edukasi, dan sensor kamera untuk mendeteksi kandungan lithium pada baterai.
Namun, di Venture Festival kali ini, mereka berkesempatan untuk menunjukkan prototype versi 1.0, yang rencananya akan dikembangkan menjadi versi 2.0 pada awal tahun depan.
Ide usaha berbasis teknologi dari Arthur dan tim itu menawarkan solusi untuk permasalahan di masyarakat dengan SDGs nomor 13 (Climate Action), 14 (Life Below Water), dan 15 (Life on Land).
Selain ke-64 kelompok mahasiswa dari kelas Technopreneurship, ada sembilan startup binaan SIK PCU yang juga ikut dalam pameran teknologi ini.