jatimnow.com - Dulunya Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, hanya dikenal sebagai daerah yang memiliki perbukitan kapur. Namun semua itu mulai berubah saat Abdul Halim menjabat sebagai kepala desa pada tahun 2018.
Awalnya Halim melakukan kegiatan kecil yang sederhana. Ia beserta warganya membersihkan bekas tambang kapur yang telah beralih fungsi sebagai pembuangan sampah.
Namun siapa tahu, hal kecil yang sederhana itu kemudian menjadi sesuatu yang membawa dampak positif dan manfaat bagi banyak orang. Halim menjadikan bekas tambang kapur dan pembuangan sampah seluas 5 hektare itu menjadi sebuah destinasi wisata bernama Setigi.
Baca juga: Setigi Jadi Destinasi Wisata Favorit di Gresik Selama Libur Nataru
Setigi yang merupakan singkatan selo, tirto dan giri memiliki makna batu, air dan bukit adalah sebuah wisata alam perbukitan kapur serta wisata buatan seperti jembatan peradaban yang arsitekturnya bernuansa barat.
Kemudian ada juga kolam renang, serta replika bangunan masjid bergaya Persia. Sementara cita rasa lokal terlihat dari bangunan Candi Topeng Nusantara.
Di sebelah selatan area wisata terdapat sebuah goa yang di depannya terdapat patung Semar, salah satu tokoh pewayangan Jawa. Di dalam goa tersebut terdapat 10 kalimat bijaksana (pitutur) Semar yang ditulis dalam tiga bahasa yakni Jawa, Indonesia dan Inggris.
Selaku Kades dan konseptor pembangunan Wisata Setigi, Halim lantas menawarkan pendanaan swadaya untuk membangun Setigi dengan cara mengajak warganya per KK menabung Rp8 ribu per hari atau Rp200 ribu per bulan.
Dalam setahun tabungan tersebut terkumpul Rp2,4 jt yang terhitung sebagai saham yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Setigi murni dibangun dari dana swadaya masyarakat Sekapuk," kata Abdul Halim, Rabu (6/12/2023).
Setelah memiliki modal, Halim sedikit demi sedikit mulai membangunan Setigi. Halim kian optimistis saat proses pembangunan belum sempurna namun ternyata Setigi sudah banyak dikunjungi warga. Tak hanya warga di sekitar Sekapuk, tapi juga dari Gresik, Lamongan, Surabaya dan lain-lain.
Seiring berjalannya waktu, tepat hari Rabu 1 Januari 2020, Wisata Setigi dilaunching. Nama Setigi makin banyak dikenal oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Meski sempat tersendat akibat pandemi Covid-19 namun Setigi mampu bertahan dan kembali bangkit.
Baca juga: Bangun Wisata Setigi, Sekapuk Gresik Deklarasi Jadi Desa Miliarder
"Setigi telah menyerap banyak tenaga kerja warga Sekapuk Mulai jajaran manajemen, kios kuliner, kios souvenir, pemandu wisata, penjaga tiket, satpam, hingga tukang parkir merupakan warga Sekapuk," ucap Halim.
Setelah Setigi dirasa mapan yang kemudian mengantarkan Sekapuk dengan sebutan Desa Miliarder, Halim mulai memikirkan ide lain dengan menggarap tanah bengkok desa sebagai destinasi agrowisata di desanya yang diberi nama Kebun Pak Inggih (KPI) tahun 2022.
Agrowisata KPI para pengunjung akan disuguhi pemandangan alam dengan berbagai macam tumbuhan mulai pohon kelapa, bambu, kapas, jeruk, belimbing, jambu, dan beragam tanaman lain. Bagi pengunjung yang ingin bermalam juga disediakan cottage dengan bentuk arsitektur yang unik.
Di tengah kawasan KPI seluas 2,5 hektar ini juga terdapat Monumen Ratu Agro. Kata Ratu menjadi simbol seorang perempuan bijaksana, cantik dan menarik. Sedang kata Agro memiliki makna tanah yang produktif.
Kades nyentrik dengan rambut gondrong dan berjenggot ini menjelaskan, untuk memasuki Monumen Ratu Agro pengunjung harus menapaki tangga berjumlah 11 atau dalam bahasa berarti sewelas.
Baca juga: Melihat Puncak Peringatan HAN Jatim di Wisata Setigi Gresik
"Untuk menuju ke atas setiap manusia tentu butuh welasan atau dukungan dari Tuhan dan alam," jelasnya.
Berkat kerja kerasnya bersama warga kini Desa Sekapuk telah tersohor baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kini wisata Setigi dan KPI tak sekadar dikunjungi, namun juga kerap digunakan menggelar acara berbagai macam komunitas. Tak hanya itu, Setigi dan KPI juga menjadi langganan banyak instansi negeri dan swasta melakukan kunjungan study.
Atas suksesnya itu, nama Halim juga turut mencuat ke permukaan sebagai inspirasi mengembangkan dan memajukan desa yang mampu berinovasi melalui desa wisata. Di sela-sela waktunya melayani warga, Halim juga kerap mendapat undangan maupun sebagai pembicara dalam event-event wisata nasional maupun internasional.
"Suksesnya Setigi dan KPI tentu tak lepas dari dukungan semua pihak mulai dari perangkat desa, BPD, BUMDes, PKK, Pokdarwis, Gabungan Kelompok Tani, Karang Taruna dan masyarakat," ujar Halim.