jatimnow.com - Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Juanda Sidoarjo gelar Coffee Morning Kehumasan dan workshop bertema Katakan Tidak, Untuk Lalu Lintas Hewan dan Tumbuhan Ilegal di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Kamis (14/12/2023).
Nabila Fatma, Direktur Komunikasi salah satu narasumber dari non-governmental organization (NGO) Flight menyampaikan bahwa Indonesia adalah salah satu negara mega biodiversity di dunia. Indonesia memiliki 115 spesies mamalia, 1.500 spesies burung, 600 spesies reptil, 270 spesies ampibi. Beberapa endemik terestrial dan fauna air.
Ia menambahkan pada perburuan dan perdagangan ilegal satwa liar menjadi salah satu ancaman terbesar dari menurunnya populasi banyak spesies.
Baca juga: BBKP Juanda Gandeng NGO Flight, Motif Suami Bunuh Istri, Musnahkan Rokok Ilegal
"Sepanjang Januari hingga Desember 2023, tercatat 54.485 individu hidup satwa liar, 1.105 kilogram sisik trenggiling, 158 offside dan bagian tubuh serta 6.820 telur satwa liar disita dari perdagangan ilegal melalui 278 insiden penyitaan oleh penegak hukum di seluruh wilayah Indonesia. Sepanjang 2023 terjadi 45 penyitaan atau sekitar 16,19 persen dari keseluruhan satwa liar ilegal di Provinsi Jawa Timur," imbuhnya.
Nabila juga mengungkap fakta bahwa selama 2023 juga berhasil disita 13.285 individu satwa liar ilegal atau sekitar 24,38 persen di Propinsi Jawa Timur dari jumlah satwa yang disita di seluruh Indonesia.
"Penyitaan satwa liar Jawa Timur sepanjang tahun 2023 didominasi oleh aves (burung) dengan presentase 56, 22 persen, reptilia 43, 69 persen dan mamalia kurang dari 1 persen," ungkapnya.
Menurut Nabila, jenis individu burung liar yang disita di Jawa Timur dari Januari hingga Desember 2023 adalah penyitaan burung kicau yang mencapai 96 persen dan non-burung kicau 4 persen. Penyitaan burung kicau mayoritas terjadi di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Baca juga: Trenggiling Ditemukan Warga Ponorogo akan Direhabilitasi di Madiun Umbul Square
"Penyitaan satwa didominasi oleh spesies dari Bali dan Nusa Tenggara Barat. Kemudian penyitaan songbirds yang terjadi di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mayoritas berasal dari spesies Kalimantan. Penyitaan non-songbirds seperti paruh bengkok, mayoritas terjadi di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Satwa didominasi oleh spesies dari Papua, Maluku dan Sulawesi," tuturnya.
Selain itu, penyitaan individu satwa liar di pintu masuk dan keluar di Jawa Timur Januari hingga Desember 2023 mayoritas 73 persen terjadi bdi pintu masuk dan pintu keluar (pelabuhan dan bandara) dengan jumlah insidrn penyitaan 33. Sementara jumlah satwa disita di pintu masuk dan keluar adalah 13. 093 individu atau 93,55 persen dari seluruh satwa yang disita di Jawa Timur.
Kepala BBKP Juanda, drh. Cicik Sri Sukarsih, M.H dalam agenda tersebut menyampaikan tujuan dari diadakannya kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pelayanan karantina.
"Dalam rangka meningkatkan pelayanan karantina yang cepat, efektif dan efisien, memperkecil risiko dalam pelaksanaan tindakan perkarantinaan serta meningkatkan koordinasi eksternal dengan media massa," terangnya.
Baca juga: Warga Ponorogo Kaget Temukan Hewan Bersisik Ini Terluka, Semula Dikira Ular
Cicik melanjutkan penjelasan mengenai tugas BBKP adalah menjadi balai karantina ikan, hewan dan tumbuhan yang sebelumnya hanya sebatas yaitu tumbuhan dan hewan.
"Tugasnya menjaga dan mengawasi karantina, berkolaborasi dengan flight untuk pengawasan bersama karena banyaknya kasus penjualan ilegal," imbuhnya.