Pixel Codejatimnow.com

Warga Ponorogo Kaget Temukan Hewan Bersisik Ini Terluka, Semula Dikira Ular

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Penemuan Tenggiling di Ponorogo (Fajar for jatimnow.com)
Penemuan Tenggiling di Ponorogo (Fajar for jatimnow.com)

jatimnow.com - Andriani seketika berteriak saat melihat tenggiling (trenggiling) di semak belukar di dekat teras rumahnya, Desa Sahang, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo.

Saat ditemukan, tenggiling tersebut dalam kondisi terluka. Mamalia yang unik dengan sisik-sisiknya ini adalah satu-satunya jenis famili pholidota.

Tenggiling yang ditemukan memiliki panjang kurang lebih 60 centimeter. Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab munculnya tenggiling ini dan dari mana asalnya.

Namun, dugaan kuat luka pada Tenggiling yang ditemukan kemungkinan digigit oleh hewan buas yang berkeliaran di lereng Gunung Wilis.

Saat menemukan hewan tersebut, Andriani segera berteriak memanggil suaminya, Fajar Wiharjo, yang kemudian mengambil tenggiling tersebut.

Baca juga:
Geger! Potongan Payudara Ditemukan Bocah Pencari Ikan di Sungai Surabaya

"Saya mengambilnya dan langsung menghubungi BKSDA (Balai Konversasi Sumber Daya Alam) Jatim. Saya berniat untuk menyerahkannya karena saya tahu bahwa hewan ini dilindungi,” ujar Fajar Wiharjo, Senin (18/9/2023).

Fajar juga menambahkan bahwa sekitar sebulan yang lalu, mereka juga menemukan tenggiling di sekitar wilayah tersebut, meskipun ukurannya lebih besar dari yang mereka temukan kali ini.

“Istri saya melihatnya di semak belukar dan awalnya mengira itu ular, jadi dia berteriak-teriak. Ketika kami mendekatinya, ternyata itu adalah tenggiling. Saat kami mencoba untuk menangkapnya, tenggiling itu menggulung dirinya dan jatuh ke bawah," ceritanya.

Baca juga:
Tukang Bangunan Temukan Kerangka Diduga Bayi Saat Renovasi Rumah Kosong di Surabaya

Menurut Fajar, tenggiling yang ditemukan kali ini juga memiliki luka di ujung ekornya. Dugaan kuatnya, luka tersebut mungkin disebabkan oleh serangan binatang lain, seperti anjing liar yang sering berkeliaran di daerah tersebut.

"Kami tidak tahu, apakah luka tersebut dapat diobati atau tidak. Kami menyerahkannya kepada BKSDA untuk penanganan lebih lanjut," tandasnya.