jatimnow.com - SD Islam Terpadu (SDIT) Cendikia Lamongan mendeklarasikan diri sebagai lembaga pendidikan berbudi luhur bebas dari bullying.
Deklarasi itu dibuat menyusul maraknya kasus perundungan dan bullying serta kekerasan di kalangan pelajar.
Dengan penandatanganan pakta integritas, SDIT Cendikia turut melibatkan Polres Lamongan dan Dinas Pendidikan Lamongan untuk melakukan gerakan sadar bahaya bullying.
Baca juga: Anggota DPR RI Ahmad Sahroni Kunjungi Ivan di Polrestabes Surabaya
"Kita menginginkan pendidikan yang bersih dari bullying, baik yang dilakukan sesama murid maupun dari guru ke murid ataupun orang tua ke anaknya. Harapannya, bisa mencetak generasi berakhlak dan berbudi luhur," kata Wakabag Kurikulum SDIT Cendikia, Nasrur Rohim, M. Pd., Kamis (4/1/2024).
Selain deklarasi ini, sekolah yang beralamat di Jalan Veteran Kelurahan Telogoanyar, Kecamatan/Kabupaten Lamongan tersehut juga terlebih dulu menanamkan sikap pekerti dalam kurikulumnya.
Baca juga: Pemuda Sidoarjo Gelar Dongeng Boneka Anak di Alun-Alun, Ini Tujuannya
"Selama ini kami menanamkan karakter yang dibiasakan seperti ramah, senyum ketika berjumpa. Selain itu, cara yang dilakukan tenaga pengajar untuk melakukan teguran apabila siswa berbuat salah dilakukan dengan pendekatan edukatif dan bahasa positif," bebernya.
Sesuai dengan visi, SDIT Cendikia berkeinginan untuk menjadi sekolah berkarakter serta menjadi pelopor dengan memulai budaya baru sekolah ramah tanpa bullying.
"Harapannya, kami mengawali gerakan ini agar bisa menjadi contoh baik dan bersama-sama membangun Lamongan lebih baik lagi," urainya.
Baca juga: Komisi E DPRD Jatim: Kasus Bullying PPDS Jangan Terjadi di Jawa Timur
Tidak berhenti disitu, SDIT Cendikia juga mengedukasi pelajar tentang jenis dan perilaku bullying dengan cara yang menyenangkan salah satunya yel-yel anti bullying.
"Dengan begitu, anak-anak secara psikologis mengerti tindakan dan perilaku apa saja yang bersifat bullying," pungkasnya.