jatimnow.com - PLN Nusantara Power, subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara optimal memanfaatkan inovasi co-firing sepanjang tahun 2023 sebagai wujud komitmen pelestarian lingkungan dalam menjalankan operasional bisnisnya.
Melalui inovasi co-firing, produksi energi bersih yang berhasil dihasilkan sepanjang tahun 2023 sebesar 525,62 GWh atau setara dengan reduksi emisi karbon sebesar 533.291,79MT.
Capaian produksi energi hijau ini meningkat lebih dari 2 kali lipat dari tahun 2022 sebesar 250,36 GWh serta melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya pada angka 111,44%.
Baca juga: PLN NP Raih Penghargaan Kementerian Kelautan dan Perikanan Gegara Bisnis Ini
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah menyampaikan, komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 mendatang dan mendukung tercapainya bauran energi baru terbarukan (EBT).
Selain pengembangan unit pembangkit berbasis EBT, menurutnya, perlu strategi yang tepat untuk mendorong energi bersih pada PLTU yang ada.
Baca juga: PLN Nusantara Power Gencarkan Pengurangan Emisi Lewat Carbon Trading
"Kami (PLN Nusantara Power) telah melakukan studi terkait co-firing sejak 2018 dan telah menerapkan co-firing pada 24 PLTU di Jawa dan luar Jawa. Contohnya, PLTU Paiton kini telah berhasil dalam uji sampai dengan 30% co-firing dan kami harapkan akan dapat ditingkatkan presentase bauran co-firingnya," ucap Ruly, Senin (8/1/2024).
PLN NP juga menggalakkan co-firing karena inovasi ini merupakan salah satu langkah yang tepat dalam implementasi green energy dan juga merupakan salah satu dari program PLN “green booster” untuk mendukung target bauran energi EBT nasional.
Dorongan co-firing ini juga sebagai wujud nyata transformasi PT PLN (Persero) melalui aspirasi Green, dimana PLN terus meningkatkan bauran energi hijau dalam penyediaan listrik nasional. Dengan menerapkan co-firing, PLN dapat dengan cepat mengurangi emisi karbon dan melakukan peningkatan bauran EBT dengan tanpa perlu membangun pembangkit baru.
Baca juga: Pasok 2.068 MW dari Pembangkit EBT, PLN Nusantara Power Sukseskan Pemilu 2024
"Tidak hanya dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, namun co-firing juga dapat menjadi solusi permasalahan sampah sekaligus menggerakkan ekonomi. Karena salah satu bahan bakar co-firing bisa berasal dari Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP)," ujar Ruly.
PLN Nusantara Power sendiri telah menjalin kerja sama dengan tiga (3) perusahaan asal Jepang untuk mengembangkan energi bersih pada unit pembangkit. Ketiga perusahaan tersebut adalah Sumitomo Heavy Industries (SHI), Misubishi Heavy Industries (MHI), serta Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI Corporation) dalam co-firing ammonia.