jatimnow.com - Bencana tanah longsor terus terjadi di Ponorogo. Kali ini, longsor terjadi di Dusun Tajem, Desa Bareng, Kecamatan Pudak. Akibatnya, 2 rumah warga di desa setempat terancam ambruk dan memporak-porandakan persawahan.
Dua rumah yang terancam milik Hadi Prasetyo dan Boimin. Sedangkan sawah milik Hari Prasetyo. Sebenarnya sawah yang rusak tidak terlalu luas. Namun menyebabkan sawah tidak bisa dipakai,
Pantauan di lokasi, longsor membuat rumah Hadi Prasetyo bagian belakang dan kandang harus segera dibongkar. Mengingat jarak mahkota longsor dan rumah sekitar 1 meter.
Baca juga: Longsor Tutup Akses Jalan Kampak-Munjungan Trenggalek
Rumah Boimin bagian belakang juga terancam. Jaraknya sekitar 2 meter dari bibir longsor. Jarak mahkota longsor dan jalan desa penghubung Desa Wagirkidul dan Desa Bareng sekitar 10 meter.
Pemilik rumah yang terancam, Hadi Prasetyo mengaku bahwa kejadiannya siang hari. Tidak ada hujan saat terjadi longsor.
“Tahu-tahu tebing belakang rumah saya ambrol. Padahal saat itu tidak ada hujan. Beberapa hari memang hujan. Pas longsor tidak (hujan),” ungkap Hadi.
Baca juga: Warung Bakso di Trenggalek Tertimpa Batu Longsor
Longsor berawal dari pohon tumbang. Kemudian diikuti dengan tebing yang ambrol. Longsor mengenai area persawahan juga dekat dengan rumah bagian belakang
"Jemuran saya kemarin aja terbawa longsoran juga. Tidak bisa diselamatkan sama sekali. Longsor sangat cepat,” urainya.
Hadi pun harus mengungsi jika malam hari karena akan terjadi longsor susulan.
Baca juga: Usai Evakuasi 1 Korban Longsor Pronojiwo Lumajang, Pencarian Dilanjut Besok
“Tidur di tetangga, Mas kalau malam," tegasnya.
Sementara Kabid Kedaruratan dan Logsitik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Agung Prasetyo mengaku bahwa sedang melakukan hasil kajian cepat.
“Sekilas kontur tanah di lokasi tersebut tidak stabil. Selengkapnya nanti kami informasikan,” pungkasnya.