jatimnow.com - Lalu lalang kendaraan mulai memadati jalanan di Surabaya saat sinar matahari pagi mulai menghangat. Tak terkecuali, sebuah warung soto yang terletak di Jalan Jimerto, Surabaya. Terlihat kerumunan pembeli sudah memadati warung yang berukuran sekitar 2x5 meter persegi itu.
Warung itu adalah Soto Otot Jimerto. Warung soto yang tak pernah sepi oleh pembeli. Sesuai namanya, warung itu menjual soto otot sebagai menu utamanya. Meskipun menjual varian soto lain, seperti soto daging, soto tulang muda, dan jeroan, namun soto otot yang menjadi primadona para pembeli.
Sebelumnya, warung tersebut menjual soto daging biasa layaknya soto-soto yang lain. Namun karena permintaan salah satu pelanggan yang ingin menambahkan otot dan tulang muda dalam isian soto tersebut, pemilik warung akhirnya mengubah jualannya menjadi soto otot.
Baca juga: Kuliner Legendaris Surabaya Amin Resto, Chinese Food ala Medan yang Otentik, Halal!
"Karena permintaan salah satu langganan saya untuk ditambahkan otot dan tulang muda akhirnya saya tambahkan. Eh, ternyata laris dan menjadi menu utama. Akhirnya ya saya ubah namanya jadi soto otot," ungkap pemilik Warung Soto Otot Jimerto, Ahmadi kepada jatimnow.com, Kamis (25/1/2024).
Soto Otot Jimerto, merupakan salah satu warung legendaris di Surabaya. Ahmadi mengatakan Soto Otot Jimerto, berawal dari orang tua yang berjualan soto keliling sejak 1970. Hingga akhirnya di tahun 80-an menetap di Jalan Jimerto, Surabaya.
"Soto ini sudah dua generasi. Awalnya abah yang berjualan dari tahun 80an di sini. Sebelumya cuman jualan keliling tahun 70-an. Sekarang saya yang melanjutkan," ujarnya.
Soto Otot Jimerto mempunya cita rasa yang khas. Kuah soto yang sedap ditambah otot, tulang muda, dan jeroan yang empuk, menambah gairah untuk menyantapnya. Namun, Ahmadi mengaku tak ada resep khusus dalam pembuatannya.
Baca juga: Meriahnya Anak-Anak Belajar Memasak Langsung dari Chef Hotel Berbintang di Surabaya
Ahmadi mengatakan, yang membedakan dalam pembuatannya adalah tak memakai bawang merah, hanya bawang putih yang disangrai. Selain itu, untuk kuah soto, dirinya memakai kaldu hasil dari rebusan daging.
"Kalau untuk merebus bahan-bahannya itu kan kita bedakan, daging sendiri, otot sendiri, jeroan sendiri. Air rebusan daging yang kita pakai. Kalau untuk air rebusan otot dan jeroan kita buang," ucapnya.
Dalam sehari, Ahmadi mampu menghabiskan 22 kilogram daging, otot, dan jeroan, serta 10 kilogram beras. Namun, ketika akhir pekan, dia mengatakan bisa menghabiskan lebih banyak bahan baku.
"Kalau Sabtu-Minggu itu bisa mencapai 30 kilogram sehari," jelasnya.
Baca juga: Kuliner Sushi Surabaya, SushiYa Tawarkan Kualitas dan Harga Terjangkau
Soto Otot Jimerto dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau. Satu porsi soto otot tambah nasi dan es teh hanya berharga Rp25.000.
Jika ingin menikmati Soto Otot Jimerto, usahakan datang saat masih pagi. Karena Soto Otot Jimerto biasanya ludes terjual sebelum jam 12 siang.
Tertarik untuk mencoba? Datang pagi, jangan sampai kehabisan.