Pixel Code jatimnow.com

ITS Dukung Surabaya Wujudkan Zona Kuliner Higienis, Latih Ratusan Pelaku Usaha

Editor : Ni'am Kurniawan   Reporter : Ali Masduki
Peserta pelatihan higienitas dan sanitasi bagi pengelola dan penjamah makanan yang digelar oleh Pusat Kajian Halal ITS. Foto: Humas ITS for jatimnow.com
Peserta pelatihan higienitas dan sanitasi bagi pengelola dan penjamah makanan yang digelar oleh Pusat Kajian Halal ITS. Foto: Humas ITS for jatimnow.com

jatimnow.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan dukungan penuh terhadap program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menciptakan zona kuliner yang higienis dan aman.

Hal itu diwujudkan melalui pelatihan "Peningkatan Kapasitas Pengetahuan Higiene Sanitasi Makanan" bagi pengelola dan penjamah makanan di Auditorium Gedung Research Center ITS, 24-25 Juli 2024.

Mewakili Wali Kota Surabaya, Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, drg. Bisukma Kurniawati, menyambut baik inisiatif tersebut.

Bisukma menegaskan pentingnya jaminan kebersihan, kesehatan, dan kelayakan konsumsi makanan bagi warga dan wisatawan.

"Mari bersama-sama menjaga mutu makanan dan kuliner untuk mewujudkan kawasan kuliner unggulan Kota Surabaya," ajaknya.

Bisukma menyebut pelatihan ini sebagai wujud nyata kolaborasi Pemkot Surabaya, pelaku usaha, organisasi masyarakat, dan perguruan tinggi. Para penjamah dan pengelola makanan akan menjadi garda terdepan dalam menjaga kualitas pangan.

"Ini momentum penting meningkatkan daya saing kuliner Surabaya yang lebih sehat, aman, dan berkelas," tegasnya.

Rektor ITS, Prof Bambang Pramujati, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sebagai komitmen ITS dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pelaku usaha makanan.

ITS sebelumnya telah aktif mendukung usaha masyarakat melalui berbagai pengabdian, termasuk pendampingan sertifikasi halal untuk 1.000 pelaku usaha pada tahun 2024.

Baca juga:
ITS Resmikan TPS Limbah B3 Terpusat, Wujud Komitmen Kampus Hijau

"Kami selalu mengintegrasikan syariat agama dengan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan produk yang memenuhi standar keamanan dan kebersihan," ungkap Bambang.

Ia berharap pelatihan ini akan memberikan manfaat, inspirasi, dan motivasi bagi pelaku usaha untuk memberikan pelayanan terbaik.

Kepala Pusat Kajian Halal ITS, Prof. Setiyo Gunawan, menjelaskan pelatihan diikuti 214 pelaku usaha dari berbagai sektor, termasuk pedagang kantin perguruan tinggi, sentra wisata kuliner (SWK), pasar daging, dan rumah makan.

"Pelatihan ini bagian dari ikhtiar sistematis mewujudkan standar pelayanan pangan yang lebih baik," tuturnya.

Gunawan menambahkan, pelatihan ini bertujuan membantu pemerintah dan pelaku usaha dalam menerapkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 tentang kewajiban pengelola dan penjamah makanan memiliki pengetahuan dan kompetensi dasar higienitas dan sanitasi.

Baca juga:
Rekrutmen Dosen Non-PNS ITS, Syarat dan Cara Daftar

Materi pelatihan mencakup kebijakan, pemeliharaan lingkungan dan peralatan pangan, proses produksi makanan, hingga risiko dan penanganan penyakit.

Pelatihan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 3 (kehidupan sehat dan sejahtera) dan poin 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab).

Gunawan berharap para peserta dapat menerapkan praktik higienitas dan sanitasi di tempat kerja masing-masing.

"Dengan komitmen bersama, kita dapat membangun sistem pangan yang sehat dan berkualitas di Kota Surabaya," tegasnya.