jatimnow.com - 2 Ton beras ludes diserbu warga Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung dalam waktu kurang dari 1 jam. Warga rela antre berdesakan untuk membeli beras dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemkab setempat.
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno mengatakan pada triwulan pertama tren pertumbuhan ekonomi di setiap daerah melambat. Sejumlah faktor mempengaruhi hal ini. Untuk menjaga kestabilan ekonomi dibutuhkan bantuan stimulus dari pemerintah dan bantuan pangan. Salah satunya, melalui GPM ini.
"Selain itu, bantuan sosial juga kita berikan ke masyarakat agar ekonominya stabil," ujarnya, Selasa (6/2/2024).
Baca juga: Gerakan Pangan Murah Dipertahankan dan Bulog Diserbu Warga Ponorogo
Selain itu, GPM ini juga bertujuan menekan laju inflasi daerah. Setiap minggu perkembangan inflasi di daerah dipantau langsung oleh pemerintah pusat. Bahkan pemerintah daerah yang tidak bisa menekan laju inflasi dipanggil langsung oleh pemerintah pusat.
Baca juga: Intervensi Harga Sembako, Pemkot Batu Gelar Pasar Murah di Desa Oro-Oro Ombo
"Untuk Tulungagung angka inflasinya aman," tuturnya.
Salah satu komoditas yang paling dimintai warga adalah beras. Pihak Pemkab menggandeng Bulog setempat untuk menjual beras. Saat ini untuk jenis premium harganya mencapai Rp14 ribu per kilogram. Sedangkan di GPM ini, warga cukup membayar Rp10.400 per kilogram untuk jenis medium.
Baca juga: Jadwal Gerakan Pangan Murah di Kediri, Jangan Sampai Ketinggalan!
Keberadaan GPM ini disambut hangat oleh warga. Salah satunya, Reni. Perempuan ini rela antri berdesakan untuk membeli beras. Pihak panitia membatasi setiap warga hanya dapat membeli 10 kilogram beras.
"Sangat terbantu dengan program ini, di pasar harga beras sudah mencapai Rp14 ribu," pungkasnya.