jatimnow.com - Festival Ruwatan di Desa Sendangdhuwur, Kecamatan Paciran, yang sekaligus menjadi agenda pembuka kalender even tahunan Kabupaten Lamongan berlangsung meriah.
Ruwatan atau ruwahan ini menjadi kegiatan rutin tahunan sebagaimana adat istiadat yang dilakukan menjelang haul Sunan Sendangdhuwur.
Haul Sunan Sendangdhuwur yang ke-439 ini juga bakal diramaikan dengan Festival Ruwatan yang digelar lebih meriah dari sebelumnya.
Baca juga: Menengok Kesiapan Pemkab Lamongan Hadapi Wacana Kurikulum Baru
Pasalnya, Festival Ruwatan akan digelar 2 hari yakni Rabu hari ini dan Kamis (22/2/2024) besok. Selain, pameran seni dan budaya, festival juga menghadirkan pasar tradisional menggunakan koin kayu untuk metode pembayaran makanan tradisional.
Juga ada, nguras semur, babat makam, serta membatik sesama dalam media kain sepanjang 100 meter dan 100 motif.
Dalam jejak sejarah, Desa Sendangdhuwur memang dikenal sebagai wilayah pengerajin batin tulis sejak dahulu kala.
“Membatik 100 motif, kami ingin motif lama muncul kembali, agar masyarakat tau dan bisa dipakai kembali, nenek moyang kita membuat motif itukan sangat lama jadi bisa kita munculkan lagi,“ ucap Kepala Desa Sendangdhuwur, Barur Rohim, Rabu (21/2/2024)
Baca juga: Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Sementara, puncak ruwatan disemarakan dengan pawai budaya, 1000 sedekah makanan khas Sendangdhuwur, bazar, hingga ditutup dengan drama kolosal.
Uniknya, pawai ruwatan kali ini para peserta seragam mengenakan pakaian adat yang balut batik khas Sendangdhuwur dengan membawa makanan khas Sendangdhuwur serta gunungan sebagai bentuk rasa syukur.
“Ini bentuk syukur kita berdoa kepada tuhan dan nenek moyang kita yang telah membesarkan kita, desa kita. Sekaligus bentuk syukur menjelang haul Mbah Sunan Sendang dan ruwahan menjelang puasa, yang kita harapkan semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan,” imbuhnya.
Baca juga: 220 Pasangan di Lamongan Ajukan Pernikahan Dini, 75 Alasan Hamil
Ruwatan ini mendapat sambutan besar dari masyarakat, baik dalam desa maupun luar desa setempat. Terlihat mereka mulai memadati jalur pawai untuk menyaksikan kemegahan serta keunikan peserta pawai.
Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menyampaikan bila kegiatan ini diharap bisa menjadi langkah Pemkab Lamongan untuk melestarikan budaya adat istiadat.
“Selamat atas terselenggaranya ruwahan sendang duwur, dan ini telah dijadikan sebagai kalender tahunan untuk ajang wisata Kabupaten Lamongan. Hal ini untuk terus memelihara budaya, sehingga akan terus tertanam keperibadian asal, adat istiadat,” kata Bupati yang akrab disapa Pak Yes tersebut.