City Branding Trenggalek yang Baru "TGX Southern Paradise", Apa Artinya?

Minggu, 03 Mar 2024 16:43 WIB
Reporter :
Bramanta Pamungkas
Bupati Trenggalek Mocahamd Nur Arifin saat meresmikan branding baru. (Foto: Prokopim Trenggalek)

jatimnow.com - Sebagai upaya menarik investor masuk, Trenggalek kini memiliki branding baru. Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin secara resmi melaunching branding "TGX Southern Paradise" di Pendopo Manggala Praja Nugraha.

City Branding ini merupakan bagian dari perencanaan tata kota Kabupaten Trenggalek. Kedepan branding ini ditujukan untuk membangun diferensiasi dan memperkuat identitas demi menarik keingintahuan orang terkait kota tersebut.

Bupati yang akrab disapa Mas Ipin ini mengatakan dengan branding baru TGX Southern Paradise diharapkan dapat membangun citra positif Kabupaten Trenggalek. Branding ini juga menjadi pembeda Trenggalek dengan kabupaten lain. Selain itu branding juga diperlukan untuk menarik wisatawan dan minat investor masuk.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Masuk PNS di Trenggalek, Korban Rugi Rp100 Juta

"Dan tentu harapannya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya, Minggu (3/3/2024).

Baca juga: Kisah Pasutri Penjual Pentol di Trenggalek Naik Haji, Tabungan Rp30 Juta Hilang

Terdapat filosofi dalam branding baru ini. Makna TGX sendiri adalah Trenggalek dengan faktor X. Faktor tersebut bisa berbentuk berbagai macam. Diantaranya berekonomi tanpa harus merusak lingkungan.

\

"Trenggalek harus punya faktor X yang kemudian mengungkit maju. Faktor X-nya kita pilih, ekonomi yang lestari, ekonomi yang regeneratif. Kemudian fungsinya apa? faktor X selanjutny, harus benar-benar bersinar karena rakyat," jelas Mas Ipin.

Baca juga: Tes CAT PPK di Trenggalek Digelar Sehari

Selain dari nama, logo yang dibuat juga memiliki makna tersendiri. Logo tersebut hasil explore kekayaan alam di Trenggalek. Warna merah dan hijau merupakan warna dominan di lambang daerah. Gambar perisai berarti ketangguhan dan kemakmuran. Kemduian warna merah terdapat di pita yang bertuliskan Jwalita Praja Karana, yang artinya bersinar karena rakyatnya.

"Jadi usahanya bukan hanya top down, tetapi harapannya juga gotong royong semua pihak. Seperti contoh di Desa Wisata Watu Agung, di Pandean Dongko, dulu awalnya konservasi sungai. Kemudian naik statusnya dari konservasi sungai menjadi desa wisata," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Trenggalek

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler