jatimnow.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur meningkat hingga 3.638 kasus. Warga Jatim pun diminta waspada.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengimbau kepada warga untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menggalakkannya secara luas melakukan kepada tetangga dan lingkungan tempat tinggal.
"Perannya bisa dengan melakukan pemeriksaan, pemantauan, pemberantasan jentik nyamuk DBD yang jadi sumber penyebaran utama," ucap Adhy, Senin (4/3/2024).
Baca juga: Dokter RSUD Sidoarjo Ingatkan Anak Mudah Sakit di Puncak Musim Kemarau, Waspada!
PSN dapat dilakukan dengan 3M Plus, yaitu menguras/membersihkan bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, tatakan dispenser. Yang kedua dengan menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA).
"Jika TPA tidak mungkin dikuras atau ditutup, maka bisa diberikan larvasida," imbuh Sekdaprov Jatim itu.
Langkah ketiga adalah menyingkirkan atau memanfaatkan serta mendaur ulang barang bekas seperti ban bekas, botol plastik, kaleng bekas. Kemudian Plus paling penting adalah menghindari gigitan nyamuk.
Baca juga: Kasus DBD di Sampang 4 Bulan Tembus 260 Orang
"Bisa dengan menanam pohon pengusir nyamuk, memakai kelambu, anti nyamuk serta memberikan larvasida. Memelihara ikan pemakan jentik, memasang ovitrap/larvitrap/mosquitotrap," jelasnya.
Imbauan tersebut juga telah ditindaklanjuti dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Timur tanggal 29 November 2023 tentang Kewaspadaan dan Pengendalian DBD.
Dinkes Jatim juga telah membuat surat ke Dinkes kabupaten/kota tentang Penatalaksanaan DBD dan Kewaspadaan Kasus DBD untuk disampaikan kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan daerah di wilayah Jawa Timur.
Baca juga: 41 Warga Donorojo Pacitan Terjangkit Demam Berdarah
"Kami juga telah melakukan kegiatan sosialisasi pencegahan penyakit DBD melalui media elektonik/ cetak, melaksanakan surveilans kasus DBD di daerah serta persiapan sarana pelayanan kesehatan, tenaga dan logistik dalam upaya pengendalian penyakit DBD,” kata Kepala Dinkes Jatim Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM.
Ia berpesan jika ada anggota keluarga yang mengalami demam tinggi yang mendadak, terus menerus, berlangsung 2-7 hari segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
"Segera periksakan anggota keluarga yang memiliki gejala DBD. Semakin cepat pertolongan akan semakin baik," pungkasnya.