jatimnow.com - Harga daging ayam di Lamongan naik menyusul telur yang saat ini juga masih sangat tinggi. Kondisi tersebut membuat daya beli masyarakat menurun.
Lonjakan harga daging ayam terjadi dalam sepekan terakhir, dimana dari harga normal Rp35.000 kini naik menjadi Rp42.000 perkilogramnya.
Salah satu pedagang Khumairo mengakui kenaikan harga ini membuat daya beli masyarakat turun. Menurutnya, jika biasanya ia mampu menjual sekitar 30 ekor perhari kini hanya 20 ekor atau menurun sekitar 30 persen.
Baca juga: Stok Daging Ayam Potong di Tulungagung Kosong Jelang Ramadan
"Sekarang mahal sekali, pembeli turun drastis, biasanya pembeli ambil 3 kilogram sekarang cuma 1.5 kilogram," kata Khumairo, Rabu (6/4/2024).
Baca juga: Harga Daging Ayam Terus Naik, Sejumlah Pedagang Pasar Legi Ponorogo Tutup
Hal yang sama juga dikeluhkan, Puji Rahayu yang mengaku mengalami kerugian imbas kenaikan harga kali ini. Ia memprediksi kenaikan harga bakal terus berlangsung selama Ramadan
"Ya, otomatis penjualan menurun. Kemungkinan ada mungkin sampai bulan ramadan karena perhari naik Rp1000 atau Rp500," urainya.
Baca juga: Harga Ayam di Pacitan Bertahan Rp40 Ribu per Kg, Pedagang Merugi
Sementara itu, konsumen pembeli daging ayam, Ami mengaku cukup kesulitan mengatur perilaku konsumtif daging ayam. Ia berharap gejolak kenaikan harga ini segera berakhir.
"Semoga cepat turun, apalagi menjelang Ramadan. Semua-semua mahal pusing juga," harapnya.