jatimnow.com - Salah satu warga Kabupaten Bangkalan menjadi korban kapal tanker yang tenggelam di perairan Jepang pada Rabu (20/3/2024) kemarin. Hingga kini pihak keluarga masih menunggu kejelasan keberadaan korban.
Warga Bangkalan tersebut, yakni Muhammad Munir Agung Suhartono (25), warga Jalan Pelabuhan, Kelurahan Pangeranan, Bangkalan. Ia bekerja di kapal bernama Keoyoung Sun asal Korea Selatan tersebut.
Istri korban, Nabila mengatakan, kabar tersebut ia peroleh setelah pihak management tempat suaminya bekerja menghubungi dirinya. Pihak management mengatakan, suaminya, yang biasa dipanggil Agung, menjadi korban terbaliknya kapal Keoyoung itu.
Baca juga: WhatsApp Terakhir Warga Bangkalan Korban Kapal Terbalik di Jepang
"Tadi malam selepas isya' saya dihubungi dari kantor dan dipastikan kalau Mas Agung menjadi salah satu korban yang meninggal," jelasnya, Kamis (21/3/2024).
Diketahui, kapal ini berangkat dari Pelabuhan Himeji di Jepang pada hari Senin (18/3/2024) dan sedang dalam perjalanan ke Pelabuhan Ulsan. Namun kapal ini berlabuh di dekat Pulau Mutsure karena gelombang tinggi dan angin kencang.
Baca juga: Keluarga Kru Kapal Tanker Terbalik di Jepang asal Bangkalan Minta Perusahaan Penuhi Hak
Dikutip dari kantor berita Yonhap pada Kamis (21/3/2024) pagi, awak kapal terdiri dari 2 warga negara Korea Selatan, termasuk kapten kapal, serta delapan WNI, dan satu warga Tiongkok.
Kapal itu melakukan panggilan darurat kepada Penjaga Pantai Jepang pada Rabu sekitar pukul 07,00 WIB. Kapal tersebut kemudian miring, sebelum terbalik sekitar pukul 08.00 pagi.
8 dari 11 awak kapal, meninggal dunia setelah kapal Keoyoung Sun terbalik di perairan dekat pulau di Kota Shimonoseki, Prefektur Yamaguchi.
Baca juga: 1 Nelayan Ditemukan Meninggal Dunia, usai Hilang Selama 2 Hari
Sebelumnya, 9 dari 11 total jumlah awak kapal ini, berhasil diselamatkan oleh petugas dan dievakuasi ke rumah sakit. Sayangnya, 8 dari 9 orang itu meninggal dunia. Termasuk 1 warga Korea Selatan.
Pada saat ini penjaga pantai masih melakukan operasi penyelamatan untuk mencari 2 orang yang hilang, termasuk 1 warga Korea Selatan.