Pixel Codejatimnow.com

WhatsApp Terakhir Warga Bangkalan Korban Kapal Terbalik di Jepang

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Fathor Rahman
Korban Muhammad Munir Agung Suhartono. (Foto: akun media sosial @Wecare Bangkalan for jatimnow.com)
Korban Muhammad Munir Agung Suhartono. (Foto: akun media sosial @Wecare Bangkalan for jatimnow.com)

jatimnow.com - Muhammad Munir Agung Suhartono (25), warga Jalan Pelabuhan, Kelurahan Pangeranan, Bangkalan menjadi salah satu korban kapal terbalik di perairan Jepang pada Rabu (20/3) pukul 08.00 pagi. Ada secuil kisah di detik-detik menjelang peristiwa tragis itu.

Sebelum kecelakaan laut tersebut, korban sempat menghubungi istrinya. Ia juga mengungkapkan kondisinya yang mengalami mabuk laut akibat gelombang tinggi.

"Suami saya sempat kirim pesan WhatsApp dan bilang kalau mabuk laut. Dia juga bilang kalau di sana kondisi ombaknya besar," ujar istri korban, Nabila Ayu Pratiwi, Jumat (22/3/2024).

Ia juga mengatakan beberapa jam setelah kabar terkahir tersebut, ia sempat menghubungi suaminya lagi namun tidak ada respons.

Tak lama berselang, pada pukul 11.00 WIB siang ia dihubungi pihak perusahaan kapal dan mengabari jika kapal tanker tempat suaminya bekerja terbalik.

Baca juga:
Keluarga Kru Kapal Tanker Terbalik di Jepang asal Bangkalan Minta Perusahaan Penuhi Hak

"Baru setelah itu mereka nelpon lagi pas setelah Isya dan bilang mereka sudah menemukan 9 orang dan dari 9 orang itu hanya satu yang selamat. Mereka juga bilang jika suami saya tidak selamat," jelasnya terisak.

Nabila juga mengaku, suaminya merupakan pribadi yang soleh. Bahkan, Agung tetap berpuasa saat bekerja. Agung juga merupakan sosok yang rajin beribadah dan kerap membantu keluarga dan sekitarnya.

Baca juga:
Warga Bangkalan Diduga jadi Korban Kapal Tanker Terbalik di Jepang

"Suami saya sangat baik, rajin ibadah dan sangat sayang dengan keluarga. Dia juga suka membantu sekitarnya," pungkasnya.

Diketahui, kapal tanker Keoyoung Sun berbedera Korea Selatan itu sedang membawa 980 ton asam akrilat. Kabarnya, kapal ini berangkat dari pelabuhan Himeji di Jepang pada hari Senin (18/3/2024) dan sedang dalam perjalanan ke Pelabuhan Ulsan. Namun kapal ini berlabuh di dekat Pulau Mutsure karena gelombang tinggi dan angin kencang.