jatimnow.com - Istikamah mengenakan hijab bagi sebagian wanita muslim mungkin bukan perkara mudah. Perlu keteguhan hati untuk terus berkomitmen dalam berhijab. Utamanya bagi mereka yang berkarir dan dituntut untuk selalu berpenampilan menarik untuk menunjang pekerjaan.
Hal serupa juga dirasakan oleh Dini Herawati, Senior Manager Prioritas Bank BJB Kanwil 5. Perjalanan panjang berhijab Dini adalah rangkaian ikhtiar untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Perjalanan berhijab Dini bermula dari sepulang melaksanakan ibadah umrah tahun 2023 yang lalu. Perjalanan umrahnya itu merupakan titik balik yang menjadikanya memantapkan diri untuk istikamah mengenakan hijab dalam aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Kisah Mama Elly, Ibunda Crazy Rich Surabaya jadi Mualaf: Inilah Jalan Saya
"Mulai berhijab sejak pulang umrah kemarin November 2023, alhamdulillah dapat umrah gratis dua kali berturut-turut, dan aku pikir ini saatnya untuk menjadi lebih baik," ujar Dini mengawali cerita.
Perjalanan ibadah umrah yang Dini lakoni tersebut menjadi perantara hidayah baginya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dangan menutup aurat dan mantap untuk berhijab.
Saat berada di Kota Madinah Al Munawaroh, Dini mendapat kesempatan untuk masuk di Raudhah yang berada di Masjid Nabawi.
Raudhah ialah suatu tempat yang berada di antara makam Nabi Muhammad SAW dan mimbar tempat beliau melakukan khotbah. Di sana adalah tempat Rasulullah beribadah hingga akhir hayatnya.
Saat memasuki Raudhah Dini mencium bau yang harum persis parfum melati kesukaannya. Bau harum itu lantas menggetarkan batinnya yang membuat air matanya tak henti berlinang. Saking khusyuk zikir dan berdoa membuatnya hanyut hingga tidak sadarkan diri.
Baca juga: Jadwal Ngaji 7 Kitab Pesantren di Masjid Agung Al Fattah Mojokerto
Di momen tidak sadarkan diri itu Dini seolah melihat melihat sesosok orang laki-laki berjenggot dan berjubah putih, sosok laki-laki itu digambarkan berpostur gagah dan tampan. Sayup-sayup Dini mendengar ada yang berbisik 'Rasululloh', dan semakin membuatnya berlinang air mata.
"Jadi pas selesai salat itu seperti mimpi melihat sosok laki-laki berjubah putih, berjenggot putih dan tampan baget. Terus terdengar suara ya Rasulullah berulang-ulang. Namun, pada saat aku ingin membuka mata dan melihat siapa yang berbisik itu, mataku seolah terpejam gak bisa," ucapnya sembari berkaca-kaca mengingat momen istimewa itu.
"Setelah kejadian itu, aku langsung berdoa dan memohon ampun atas semua dosa dan khilafku selama ini. Dan alhamdulillah setelah berdoa di sana (raudhah) doa-doaku satu per satu dikabulkan," sambung alumnus SMPN 12 Surabaya itu.
Dulu, menurut Dini, mengenakan pakaian muslimah dan berhijab bukan fesyen yang modis dan malah terkesan seperti orang tua.
Pandangan itu lantas terpatahkan saat ia takjub dan terkesima saat melihat kecantikan wanita muslim dari negara lain (luar negeri) yang begitu modis dan anggun bak bidadari saat mengenakan baju muslimah dan berphijab.
Baca juga: Kisah Martinus, Mualaf asal Tulungagung Latihan Puasa Sebelum Ramadan
Sontak batin Dini bergejolak dan semakin penasaran untuk menyelami fesyen muslimah dengan gaya hijabnya.
"Saking cantiknya sampe aku mintai foto bareng, dan lanjut berbelanja baju pas di sana (umroh), eh ternyata pas belanja itu aku pikir bajunya mahal ternyata murah, padahal bagus-bagus fesyennya baju muslimahnya, lagi-lagi aku bersyukur mas bersama begitu di sayang sama Allah," tambahnya.
Akhirnya perempuan tinggi semampai itu mutuskan dengan mantap dan keteguhan hatinya untuk selalu mengenakan hijab di semua aktivitasnya.
"Tapi sekarang, setelah aku memutuskan mengenakan hijab banyak yang bilang katanya makin keliatan muda," tutupnya sembari tersenyum malu-malu.