jatimnow.com - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menghadiri upacara adat Labuh Laut Larung Sembonyo di Pantai Prigi, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Upacara ini menjadi salah satu kalender wisata yang menarik kunjungan wisatawan.
Sembonyo sendiri merupakan sesajen dan patung manten serta tumpeng agung yang nantinya akan dilarung di tengah laut menggunakan kapal nelayan.
Upacara adat ini merupakan simbol rasa syukur para nelayan atas hasil tangkapan nelayan yang melimpah serta harapan keselamatan saat melaut.
Baca juga: DPD Matra Jember Dikukuhkan, Ketua DPW Jatim: No Baper!
Suparlan, salah satu tokoh masyarakat di Watulimo menuturkan, upacara ini digelar berdasarkan cerita rakyat yang sudah turun temurun sejak dulu.
Kisah perkawinan antara Raden Tumenggung Yudho Negoro dalam rangka membuka wilayah di Prigi, terdapat persyaratan yang harus dijalani dengan menikah Putri Gambar Inten.
"Pernikahan keduanya pada hari Senin Kliwon pada penanggalan jawa. Raden Tumenggung minta, setiap tahunnya diperingati dengan acara Labuh Laut Larung Sembonyo," ujarnya, Selasa (21/05/2024).
Menurut Suparlan, kegiatan Labuh Laut Larung Sembonyo ini lebih kepada wujud syukur para nelayan atas rejeki tangkapan yang melimpah dan doa harapan agar tidak ada musibah, kecelakaan dan bencana lainnya.
"Nelayan sehat, nelayan selamat dengan tangkapan melimpah sehingga dapat meningkatkan perekonomian nelayan dan masyarakat serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Trenggalek," harapnya.
Baca juga: Bupati Trenggalek Sampaikan Pesan Lingkungan pada Pahargyan Adat Longkangan
Sementara Bupati yang akrab disapa Mas Ipin, mengajak masyarakat yang hadir dalam kegiatan Sembonyo ini untuk mengirim doa kepada nelayan yang menjadi korban kecelakaan laut yang sampai sekarang belum diketemukan, yang terjadi pada 2023 lalu.
Mas Ipin berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diangkat derajatnya.
Mas Ipin juga mengingatkan cuaca semakin tidak menentu dan nelayan sulit menangkap ikan. Tangkapan semakin jauh, ini diharapkan menjadi refleksi bagi nelayan untuk mau menjaga alam. Dengan hidup berdampingan dengan alam dipercaya kepala daerah muda itu, alam akan memberikan rejeki kepada kita.
Baca juga: Melihat Tradisi Ulur-Ulur Telaga Buret, Pj Bupati Tulungagung Beri Pesan Ini
"Laut ini adalah lahan rejeki, wadah makan kita, jangan kotori dengan sampah. Masak kita mau makan dengan sampah. Jagalah alam ini dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kemudian tidak melakukan pembalakan liar, menebang pohon sembarangan. Dengan begitu alam akan lebih terjaga," tuturnya.
Mas Ipin juga menyinggung infrastruktur yang semakin baik di sekitar Prigi. Jalur Lintas Selatan (JLS) sudah tersambung dengan Tulungagung, diharapkan masyarakat bisa menangkap momentum ini dengan baik, sehingga berdampak ekonomi kepada masyarakat.
Mas Ipin juga menyampaikan Kabupaten Trenggalek menjadi tuan rumah ajang Putri Otonomi Indonesia.
"Akan ada tamu dari berbagai daerah, di penjuru tanah air, bahkan luar negeri di Teluk Prigi dalam ajang. Ini mementum langka yang diharapkan olehnye bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga Trenggalek," pungkasnya.