upacara adat

Boyongan dilakukan malam hari dan memiliki arti tibo kukuh dalam penanggalan Jawa.

Situasi makin ricuh ketika seorang terduga pelaku kepergok dan menjadi sasaran amukan massa.

Ruwatan ini dimulai dengan menggelar kirab tumpeng dan sesaji dari Kantor Kepala Desa menuju lokasi perahu tambangan di Sungai Kalimas.

"Tolong dibawa Matra ini dengan hati yang ikhlas," Christian Sabilal Pusung Ciptonagoro.

Mas Ipin mengatakan, tradisi tersebut bisa menjadi potensi untuk meningkatkan daya tarik pariwisata.

"Ulur-ulur juga merupakan identitas keanekaragaman dari Tulungagung," terang Pj Bupati Tulungagung.

Upacara ada ini adalah wujud syukur para nelayan atas rejeki tangkapan yang melimpah.

Upacara larung sembonyo ini selalu digelar setiap tahun di bulan Suro pada sistem kalender jawa.