Kirab Pusaka Ponorogo pada Peringatan 1 Suro, Perjalanan Lintas Sejarah

Minggu, 07 Jul 2024 08:39 WIB
Reporter :
Ahmad Fauzani
Kirab pusaka Kabupaten Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - 5 pusaka Kabupaten Ponorogo diarak pada Peringatan 1 Suro. Kirab pusaka melakukan rute dari makam Batoro Katong (kota lama) hingga Alun-Alun Ponorogo (kota tengah). Melalui Jalan Niken Gandini, lalu ke Jalan Batoro Katong.

Dari Jalan Batoro Katong, arak-arakan pusaka berlanjut ke Jalan K.H Ahmad Dahlan. Lanjut ke Jalan HOS Cokroaminoto. Kemudian Jalan Letjend Suparapto, lalu ke Jalan Alun-alun Ponorogo, mulai Sabtu (6/7/2024) dini hari.

Kirab pusaka Grebeg Suro 2024 kali ini berbeda. Jika sebelumnya hanya tiga pusaka yang diarak, kali ini total ada lima pusaka yang diarak.

Baca juga: Kisah Inspiratif Aries Photo, Fotografer dan Konten Kreator asal Ponorogo

Tiga pusaka yang selalu diarak jelang 1 Suro adalah Payung Songsong Kyai Tunggul Wulung, Tombak Kiai Tunggul Nogo, dan Sabuk Angking Cinde Puspito. Selain itu, ada dua pusaka baru, yaitu Kiai Pamong Angon Geni dan Tombok Kiai Bromo Geni.

Awalnya, lima pusaka tersebut diambil dari makam Batoro Katong di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, kemudian dibawa oleh para demang (kepala desa) di Kecamatan Jenangan

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita, dan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) turut mengikuti arak-arakan dengan naik kuda. Mengikuti di belakangnya, rombongan kepala dinas, camat serta sekolah di Kabupten Ponorogo

Baca juga: Cagub Jatim Risma di Ponorogo Disambati Jaminan Kesehatan Lansia

Sepanjang jalan, warga berkerumun menunggu arak-arakan pusaka milik Kabupaten Ponorogo yang dibawa dari kota lama ke kota tengah sejauh 7 kilometer. Setelah sampai di kota tengah (Alun-alun Ponorogo), pusaka-pusaka tersebut dijamas.

\

“Sebetulnya kirab pusaka ini adalah bukti penghormatan kepada leluhur kita yang berjuang mendirikan Ponorogo,” ungkap budayawan Ponorogo, Sunarso, Sabtu (6/7/2024).

Kirab pusaka merupakan wujud melestarikan budaya Ponorogo. Kirab bedol pusoko, yang merupakan pra acara kirab pusaka, menambah nilai sakral dalam kegiatan Grebeg Suro.

Baca juga: Dulu Sempat Tenar, Batik Ponorogo Riwayatmu Kini

“Prosesi kirab pusoko menggambarkan perpindahan Kabupaten Ponorogo di era eyang Mertohadi Negoro pada tahun 1937, menggambarkan perpindahan dari kota lama ke kota tengah,” jelas Sunarso.

Kirab pusaka diakhiri dengan jamasan pusaka, yaitu tradisi merawat dan menghargai peninggalan leluhur secara simbolis setahun sekali. Setelah jamasan, pusaka-pusaka tersebut akan disimpan di rumah dinas bupati di tempat yang khusus.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Ponorogo

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler