jatimnow.com - Teringat masa kecil saat bermain, Hadi Purnomo pemilik Narafood di Kelurahan/Kecamatan Patrang, Jember, membuat taman kunang-kunang di sekitar warungnya.
Taman kunang-kunang itu terletak di sekitar pematang sawah. Selain unik, taman kunang-kunang juga menjadi aspirasi bagi anak pelajar dan mahasiswa yang kreatif untuk membuat film pendek dengan tema misteri.
Hadi Purnomo sengaja membuat taman kunang-kunang, sebagai konservasi dan satu-satunya yang didedikasikan untuk mendukung serta melestarikan siklus hidup kunang-kunang di Jember.
Baca juga: Rekomendasi 7 Kafe di Malang, Nongkrong jadi Betah dan Berwarna
Kunang-kunang merupakan hewan unik yang berperan penting dialam sebagai bio indikator ekosistem dan udara yang sehat di lingkungan sekitar.
Namun dengan dampak rusaknya alam di beberapa wilayah, membuat populasi kunang-kunang diambang kepunahan.
"Ide awal taman kunang-kunang ini, teringat masa kecil saat bermain di malam hari," kata Hadi Purnomo, Senin (8/7/2024).
Pria yang akrab disapa Hadi, sejak kecil dirinya tinggal di desa. Sehingga saat malam hari sering ditemukan kunang-kunang di desanya.
Karena kunang-kunang bisa terbang dan memancarkan cahaya, dia bersama temannya senang dan ingin menangkap hewan yang hobi berada di kegelapan.
Kunang-kunang berada dalam sebuah kawasan lahan kebun permakulture yang merupakan rumah bagi tumbuh kembang serangga bercahaya.
Baca juga: 5 Tempat Nongkrong Keren di Surabaya, Cocok untuk Bersantai dan Bekerja
Namun untuk saat ini, keberadaan kunang-kunang sudah terancam populasinya di wilayah Jember.
"Saya membawa serangga ini dari pegunungan Argopuro dan membuat penangkaran di lahan ini,” jelasnya.
Sedangkan keberadaan kunang-kunang ini, menurut Hadi, untuk proses regeneratif yang optimal dalam mempertahankan siklus hidup dan daya tahan kunang-kunang.
Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Nongkrong di Probolinggo yang Cozy dan Instagramable
“Kebun yang kami kelola, sekaligus memastikan agar kunang-kunang berkembang biak, menciptakan perkebunan organik di sekitar warung makan dan juga sawah,” bebernya.
Hadi juga melakukan kompos organik di warungnya, sebagai sumber makanan kunang-kunang agar lebih kuat untuk bertahan hidup.
Hadi menegaskan, taman kunang-kunang akan dipertahankan keasliannya, guna melestarikan populasi serangga yang bercahaya di malam pekat.
“Selain sebagai konservasi, lokasi yang menjadi taman kunang-kunang ini merupakan zona edukasi dan wisata kuliner dan minat khusus,” tegasnya.