jatimnow.com - Dipilihnya mantan Kapolda Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin (MA) memimpin Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim untuk Jokowi-Ma’ruf Amin merupakan langkah yang strategis.
Amanat untuk mengantar Jokowi dua periode ini adalah kepercayaan besar untuk MA. Dan sebagai seorang yang 32 tahun digodok di kepolisian, MA pasti tahu cara menjawab kepercayaan tersebut.
MA yang baru dicemplungkan ke dunia politik ini juga membuat pimpinan parpol koalisi memberikan aplaus. Mereka bangga dengan MA yang berani mematok target kemenangan.
Baca juga: Golkar Jatim Mantap Usung Airlangga Jadi Capres 2024
“Saya akan all out,” tegas MA.
Ia berharap, suara Jokowi-Ma’ruf menang secara nasional dan Jawa Timur bisa mencapai kemenangan 65-70 persen. Tentu bukan sekedar sesumbar. Pasti MA menyimpan jurus-jurusnya.
MA sudah terbiasa bekerja dalam tekanan. Sehingga meski bukan berlatar belakang politisi, MA akan sangat terbiasa dengan beragam manuver politik dalam pemilu serta pasti bakal bisa meresponsnya dengan baik.
Kompetensi itu langsung ditunjukkan MA dalam penampilan perdananya sebagai Ketua TKD, Rabu (19/9/2018) malam di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.
Baca juga: Jokowi dan Prabowo Bertemu, Ini Tanggapan Gubernur Khofifah
Pernyataan-pernyataannyadi depan pimpinan parpol kaolisi yang tergabung Koalisi Indonesia Kerja menunjukkan pemahaman yang komprehensif terhadap peta politik di Jawa Timur. MA menyebut peran para kiai, ulama, habib, tokoh parpol, para sesepuh, relawan, dan komunitas milenial dengan terstruktur.
Yang juga sebenarnya cukup mengagetkan, adalah MA yang berlatar belakang jenderal polisi, ternyata “sangat sipil”. Dia menyatakan pelibatan berbagai kelompok masyarakat sebagai kunci penting dalam pembangunan demokrasi.
Jadi dia memandang rakyat bukan sebagai obyek elektoral semata, tapi subyek pemilu yang harus dilibatkan dalam program-program kampanye.
Baca juga: Jokowi dan Prabowo Bertemu: Berpelukan hingga Naik MRT
Dan MA juga dikenal mempunyai jaringan luas di kalangan ulama dan simpul-simpul publik karena sangat intens berdialog saat menjadi Kapolda.
Jaringan MA masih “fresh” karena dia belum lama purna bakti dari jabatan Kapolda Jatim. Tentu itu menjadi modal bagi MA untuk menjalankan amanat baru ini. Karena bagaimana pun, politik tanpa jaringan adalah omong kosong.
Penulis: Pemimpin Redaksi jatimnow.com