jatimnow.com - Bakal calon Bupati Kediri Deny Widyanarko terus bergerak, usai mengantongi dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) dalam Pilbup 2024. Selain menggalang massa, penting menurutnya untuk mengetahui permasalahan-permasalahan di bawah, termasuk UMKM khususnya batik.
Hari ini, bos rokok Tajimas itu melihat aktivitas produksi Batik Salinyar di Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Mas Deny sapaan akrabnya memperhatikan betul setiap prosesnya, mulai pembuatan pola, canting hingga batik-batik ini siap dikemas dan dipasarkan.
Sejauh ini Mas Deny menilai potensi pasar batik di Kediri cukup besar. Banyak masyarakat yang tertarik dengan warisan budaya Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO tersebut.
Baca juga: Deny Widyanarko Janji Hidupkan Lagi Seni di Kediri, Permudah Izin Pertunjukan Malam
“Pasarnya sangat potensial. Kita juga ingin seragam-seragam yang digunakan oleh pemerintah, sekolah dan sebagainya itu nantinya bisa menggunakan produk yang dihasilkan dari Kediri sendiri. Sehingga, dengan kita menggunakan produk dari Kediri ini bisa mengangkat UMKM dan batik-batik seperti ini bisa maju dan berkembang,” kata Mas Deny, Senin (22/7/2024).
Baca juga: Deny Widyanarko Teken Kontrak Politik dengan Warga Grogol Kediri, Ini Isinya
Lebih dari itu, Mas Deny juga ingin batik Kediri laku di pasar nasional hingga mancanegara. Sebab, dari kunjungannya kali ini, permasalahan utama yang ditangkap Mas Deny adalah soal pemasaran. Produk UMKM seperti Batik Salinyar ini lebih banyak digunakan pasar lokal.
Bukan hanya batik, Mas Deny yang akan maju bersama Mudawamah itu ingin setiap desa memiliki produk unggulan, baik itu kriya maupun olahan makanan dan minuman yang lezat. Melalui dukungan yang tepat, dia berharap nantinya semua UMKM akan tumbuh.
Baca juga: Deny Widyanarko-Mudawamah Selesai Jalani Tes Kesehatan di RSUD Saiful Anwar Malang
“Salah satu dari 9 program unggulan atau prioritas kita OVOP (One Village One Produk) ya, kita ingin dalam satu desa itu ada produk-produk unggulan,” jelas Mas Deny.
“Nanti akan kita bedah. Kira-kira usaha-usaha yang ada itu, bagaimana agar maju berkembang, bisa dalam arti modalnya, bisa alatnya atau mungkin dalam proses marketnya. Jadi nanti bisa kita bantu memikirkan pemasarannya, bantuan alat maupun pelatihan, yang jelas bareng-bareng agar usaha yang dirintis satu desa ini maju berkembang,” tutupnya.