jatimnow.com - Di tengah tantangan lingkungan global yang semakin mendesak, pengelolaan sampah menjadi isu sentral yang memerlukan perhatian serius. Bank sampah, sebagai salah satu metode pengelolaan limbah, memiliki potensi besar untuk mendukung upaya keberlanjutan jika dikelola dengan efektif.
Salah satu cara untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pengelolaan ini adalah dengan menerapkan sistem informasi manajemen berbasis teknologi. Teknologi ini tidak hanya menawarkan solusi praktis, tetapi juga mendukung berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang telah ditetapkan oleh PBB.
Sistem informasi manajemen berbasis teknologi menawarkan otomatisasi proses yang signifikan, menggantikan pencatatan manual yang sering kali rawan kesalahan.
Baca juga: Menatap Industri Hasil Tembakau di Masa Kepemimpinan Presiden Baru
Dengan menggunakan platform digital, data tentang aliran sampah, pemilahan, dan proses daur ulang dapat dicatat secara akurat dan real-time. Hal ini tidak hanya mengurangi risiko human error tetapi juga meningkatkan kecepatan dan ketepatan pengelolaan informasi (G. Kumar, & V. Singh., 2018).
Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan bank sampah adalah kurangnya transparansi. Masyarakat dan pihak terkait sering kali tidak memiliki akses yang jelas mengenai bagaimana sampah mereka dikelola.
Dengan sistem informasi manajemen yang canggih, transparansi ini dapat diperbaiki. Data yang diperoleh dari proses pengelolaan sampah dapat dibagikan secara terbuka kepada masyarakat, meningkatkan kepercayaan publik dan mendorong partisipasi yang lebih aktif dalam program-program daur ulang.
Sebagai contoh konkret, Bank Sampah Kencana di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Emas telah mengimplementasikan aplikasi SMART BSK (Sistem Manajemen Bank Sampah Kencana) untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka.
Aplikasi ini memungkinkan pencatatan data pengumpulan dan pemilahan sampah secara digital, serta memberikan laporan real-time mengenai jumlah sampah yang dikelola, jenis sampah, dan proses daur ulang. Ini tidak hanya mempermudah proses administrasi tetapi juga meningkatkan akurasi data dan transparansi kepada masyarakat.
Selain itu, teknologi memungkinkan integrasi proses-proses pengelolaan sampah yang sebelumnya terpisah. Pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah dapat dikelola dalam satu platform terpadu, meningkatkan efisiensi operasional. Integrasi ini mengurangi redundansi dan memastikan bahwa setiap langkah dalam proses pengelolaan sampah dilakukan dengan optimal, mengurangi pemborosan sumber daya.
Secara keseluruhan, penerapan sistem informasi manajemen berbasis teknologi seperti aplikasi SMART BSK di Bank Sampah Kencana memberikan dampak positif yang signifikan dalam pengelolaan sampah.
Aplikasi ini tidak hanya memudahkan pencatatan data dan pengelolaan informasi tetapi juga mengoptimalkan keseluruhan proses, mulai dari pengumpulan hingga pemrosesan sampah. Dengan adanya teknologi ini, bank sampah dapat memantau dan menganalisis data secara real-time, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan pengelolaan yang lebih baik.
Baca juga: Tarif Impor Pangan, Solusi Perkuat Keuangan Negara
Dari sisi pengambilan keputusan, sistem ini memberikan dukungan yang kuat dengan menyediakan data yang akurat dan terkini. Informasi yang dihasilkan dari aplikasi dapat digunakan untuk merencanakan strategi pengelolaan sampah yang lebih baik, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan membuat keputusan yang lebih informed dalam kebijakan pengelolaan limbah.
Menurut A. J. Brown, & L. E. Clarke. (2020), Implementasi sistem informasi manajemen berbasis teknologi tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional bank sampah tetapi juga memberikan keunggulan dalam pengambilan keputusan berbasis data. Dengan adanya data yang terintegrasi dan real-time, pengelola dapat mengidentifikasi tren, mengoptimalkan proses, dan merespons tantangan dengan lebih cepat.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki peran kunci dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan mendukung pengelolaan sumber daya yang lebih efisien, mempromosikan transparansi, dan memperbaiki keputusan berbasis data dalam berbagai sektor, termasuk pengelolaan sampah (United Nations, 2020).
Dalam hal ini, mendukung ketercapaian poin SDG 11 tentang Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan tercapai melalui pengelolaan sampah yang lebih bersih dan sehat, SDG 12 mengenai Konsumsi dan Produksi yang Berkelanjutan diuntungkan oleh pengurangan limbah dan promosi daur ulang yang lebih efektif, dan SDG 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim mendapat manfaat dari pengurangan emisi gas rumah kaca berkat pengelolaan sampah yang lebih baik. Terakhir, SDG 17 tentang Kemitraan untuk Tujuan dikuatkan melalui kolaborasi yang lebih efektif antara berbagai pihak dalam pengelolaan sampah.
Implementasi aplikasi SMART BSK di Bank Sampah Kencana juga dapat menjadi model bagi bank sampah lainnya di berbagai daerah. Keberhasilan yang dicapai di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Emas dapat menginspirasi inisiatif serupa di lokasi lain, mempromosikan adopsi teknologi dalam pengelolaan sampah secara lebih luas.
Ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat memainkan peran kunci dalam mengatasi masalah lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Baca juga: Keterlibatan Pramuka dalam Pentahelix Penanganan Bencana
Keberhasilan implementasi sistem informasi manajemen sampah berbasis teknologi ini bergantung pada komitmen semua pihak untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan pengelolaan sampah. Untuk memaksimalkan manfaat dari sistem ini, penting untuk terus melakukan evaluasi dan pembaruan terhadap teknologi yang digunakan.
Investasi dalam pelatihan untuk pengguna sistem dan pemeliharaan infrastruktur juga merupakan aspek penting untuk memastikan keberhasilan jangka panjang dari penerapan teknologi ini.
Secara keseluruhan, optimalisasi pengelolaan bank sampah melalui sistem informasi manajemen berbasis teknologi bukan hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, kita dapat menghadapi tantangan lingkungan dengan cara yang lebih cerdas dan efektif, mendukung pencapaian tujuan global yang lebih ambisius.
Penulis: Dewi Deniaty Sholihah, SE, MM (Dosen Prodi Manajemen UPN Veteran Jawa Timur)