Kekeringan di Trenggalek Meluas, Polisi Droping 52.800 Liter Air Bersih

Rabu, 04 Sep 2024 08:25 WIB
Reporter :
Bramanta Pamungkas
Polres Trenggalek saat mendistribusikan air bersih. (Foto: Polres Trenggalek/jatimnow.com)

jatimnow.com - Polres Trenggalek memberikan bantuan 52.800 liter air bersih kepada warga terdampak kekeringan di 9 kecamatan.

Bencana kekeringan di Trenggalek saat ini terus meluas. Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta mengatakan, saat ini ada 19 desa di 9 kecamatan terdampak bencana kekeringan. Hal itu membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih. Bersama BPBD mereka berinsiatif melakukan droping air bersih utuk membantu warga.

“Droping air bersih dilakukan untuk membantu masyarakat mencukupi kebutuhan air bersih saat dilanda bencana kekeringan," ujarnya, Rabu (4/9/2024).

Baca juga: Trenggalek Hujan Deras, Air Sungai Meluap hingga Tutup Akses Jalan ke Ponorogo

Indra menjelaskan, total air bersih yang didroping kepada warga terdampak bencana kekeringan mencapai 52.800 liter. Terdiri dari 6 truk tanki berkapasitas 6.000 liter dan 14 armada patroli gentong dengan kapasitas 1.200 liter air bersih.

“Armada pembawa air bersih akan diterjunkan ke setiap titik wilayah yang mengalami bencana kekeringan," paparnya.

Indra mengingatkan agar penyaluran air bersih mengutamakan sasaran prioritas. Sehingga bantuan air bersih dapat disalurkan secara tepat sasaran.

Baca juga: Longsor Tutup Akses Jalan Kampak-Munjungan Trenggalek

“Karena bantuan air sangat terbatas, maka harus diprioritaskan kepada warga yang sangat memerlukan air bersih," tuturnya.

\

Sementara itu, Kepala BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi menambahkan, bantuan droping air bersih akan sangat membantu masyarakat yang saat ini kesulitan mencari air bersih. Meskipun jumlah wilayah yang terdampak bencana kekeringan tidak sebanyak tahun lalu.

“Kalau tahun lalu bencana kekeringan Trenggalek terjadi di 56 desa. Sedangkan saat ini ada 19 desa yang mengalami bencana kekeringan," imbuhnya.

Baca juga: Hasil Tes DNA Kiai Cabul di Trenggalek, Sah Bapak Biologis Anak Korban

Triadi memprediksi bahwa bencana kekeringan di Trenggalek masih akan berlangsung hingga bulan September 2024. Dia berharap semoga musim kemarau segera berakhir, agar kebutuhan air bersih kepada masyarakat kembali normal.

“Diperkirakan bulan ini masih terjadi kekeringan. Semoga musim kemarau segera berakhir," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Trenggalek

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler