jatimnow.com – Waduk Bendo bagian hulu yang terletak di Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko, dan Desa Temon, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau.
Air yang sebelumnya memenuhi bagian hulu kini hanya tersisa sekitar 20 persen, membuat tanah di dasarnya terlihat merekah akibat kekeringan.
Penyusutan ini mulai terlihat sejak bulan Mei 2024 dan berdampak signifikan terhadap sektor wisata, khususnya wisata kapal sewaan yang kini berhenti beroperasi karena minimnya air.
Baca juga: 7 Macam Makanan yang Cocok Dikonsumsi saat Musim Kemarau
“Kemarau ini semakin sepi. Airnya sudah berkurang lebih dari separuh, nyaris habis," kata Misenun, salah satu pemilik kapal, Kamis (5/9/2024).
Misenun mengungkapkan bahwa dengan berkurangnya pengunjung, pendapatan mereka yang menyewakan kapal juga menurun drastis.
"Dua kapal saya sudah tidak bisa beroperasi. Tidak ada yang berkunjung, jadi ya pasrah saja," ujarnya kepada jatimnow.com.
Baca juga: Terdampak Kekeriringan, Pemkab Lamongan Distribusikan 1 Juta Liter Air Bersih
Penyusutan air waduk juga memengaruhi para pemancing yang biasa beraktivitas di sekitar waduk.
Sukirno, salah satu pemancing, mengatakan bahwa mereka kini harus menempuh jarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi yang biasa digunakan, dan harus berjalan kaki karena lokasi yang semakin sulit dijangkau.
“Biasanya di pinggir waduk sudah bisa mancing, sekarang harus jalan jauh dulu," katanya.
Baca juga: Kekeringan di Trenggalek Meluas, Polisi Droping 52.800 Liter Air Bersih
Meskipun kondisi penyusutan air belum separah tahun sebelumnya, warga setempat khawatir jika musim kemarau berlanjut, situasinya akan semakin memburuk.
“Semoga segera turun hujan saja, itu harapan kami," pungkas Sukirno.